Polda Bali Siapkan Mudik Gratis untuk 1.465 Pemudik ke Jawa Timur
Polda Bali menyediakan 1.465 kuota mudik gratis ke Surabaya dan Jember pada 25 Maret 2025 menggunakan 31 bus, bertujuan mengurangi kemacetan dan membantu ekonomi pemudik.

Kepolisian Daerah (Polda) Bali menyediakan program mudik gratis bagi masyarakat yang ingin merayakan Lebaran di Jawa Timur. Sebanyak 1.465 pemudik akan mendapatkan kesempatan untuk pulang kampung dengan tujuan Surabaya dan Jember. Program ini dijalankan dengan menggunakan 31 bus yang akan diberangkatkan dari empat titik di Bali pada Selasa, 25 Maret 2025. Inisiatif ini diumumkan langsung oleh Kepala Polda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, di Denpasar.
Irjen Pol. Daniel Adityajaya menjelaskan bahwa program mudik gratis ini bertujuan ganda. Pertama, untuk meringankan beban ekonomi para pemudik yang hendak meninggalkan Bali. Kedua, untuk mengurangi potensi kemacetan lalu lintas yang diperkirakan akan terjadi pada puncak arus mudik, yaitu sekitar tanggal 28-30 Maret 2025. Dengan menyediakan transportasi gratis, diharapkan kepadatan kendaraan di jalan raya dapat dikurangi secara signifikan.
Pemberangkatan mudik gratis ini akan dilakukan dari empat lokasi strategis di Bali, yaitu Terminal Ubung Denpasar, Buleleng, Jembrana, dan Gianyar. Hal ini untuk memudahkan akses bagi masyarakat dari berbagai wilayah di Bali yang ingin memanfaatkan program tersebut. Polda Bali berharap langkah ini akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat Bali yang merantau di luar pulau.
Mudik Gratis: Kemudahan dan Persyaratan
Bagi masyarakat Bali yang ingin mengikuti program mudik gratis ini, Polda Bali telah menyediakan prosedur pendaftaran yang mudah. Pendaftaran dapat dilakukan di beberapa kantor kepolisian di Bali. Warga Denpasar dapat mendaftar di tujuh kantor Satuan Penyelenggaraan Administrasi SIM (Satpas) Polres dan Polresta Denpasar. Sementara itu, warga di Kabupaten Buleleng dan Jembrana dapat mendaftar langsung di Mapolres masing-masing.
Persyaratan pendaftaran pun terbilang sederhana. Calon pemudik hanya perlu membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Untuk pemudik yang berusia di bawah 17 tahun, cukup menyerahkan fotokopi Kartu Keluarga (KK) sebagai pengganti. Kemudahan akses dan persyaratan yang sederhana ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas.
Irjen Pol. Daniel Adityajaya juga menambahkan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari kepedulian Polda Bali terhadap masyarakat. Pihaknya berharap program ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama dalam hal mengurangi beban biaya transportasi dan potensi risiko kecelakaan di jalan raya selama musim mudik.
Antisipasi Kemacetan dan Kerawanan
Program mudik gratis ini juga merupakan bagian dari strategi Polda Bali dalam mengantisipasi potensi kemacetan dan kerawanan selama arus mudik Lebaran. Dengan mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya, diharapkan dapat meminimalisir potensi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Polda Bali juga akan melakukan berbagai upaya lain untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik.
"Ini dimaksudkan selain untuk membantu sesama rekan kita yang ingin melaksanakan mudik, ini juga memperkecil potensi-potensi kemacetan dan kerawanan yang menumpuk pada titik-titik rawan yang diperkirakan terjadi pada 28-30 Maret 2025," ujar Irjen Pol. Daniel Adityajaya. Polda Bali berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat selama musim mudik dan balik Lebaran.
Dengan adanya program mudik gratis ini, diharapkan masyarakat dapat merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman dengan lebih aman, nyaman, dan ekonomis. Polda Bali menghimbau masyarakat untuk segera mendaftarkan diri sebelum kuota habis.
Selain program mudik gratis, Polda Bali juga akan meningkatkan patroli dan pengamanan di jalur-jalur mudik untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan para pemudik. Komitmen ini menunjukkan kesiapan Polda Bali dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama musim mudik Lebaran.
Kesimpulan
Program mudik gratis yang dicanangkan Polda Bali merupakan langkah strategis untuk membantu masyarakat Bali merayakan Lebaran di kampung halaman. Dengan kuota yang cukup besar dan persyaratan yang mudah, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para pemudik. Selain itu, program ini juga berkontribusi dalam upaya mengurangi kemacetan dan meningkatkan keamanan selama musim mudik.