Polda dan FKUB Sulteng Jalin Kerja Sama Tingkatkan Moderasi Beragama
Polda Sulteng dan FKUB Sulteng berkolaborasi meningkatkan pemahaman moderasi beragama kepada 1.099 personel Bhabinkamtibmas untuk menjaga kerukunan umat beragama di Sulawesi Tengah.

Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng resmi menandatangani nota kesepahaman pada Kamis, 8 Mei 2024 di Mapolda Sulteng, Kota Palu. Kolaborasi penting ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman moderasi beragama kepada 1.099 personel Bhabinkamtibmas di seluruh wilayah Sulawesi Tengah. Penandatanganan nota kesepahaman ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pembangunan kerukunan umat beragama di daerah tersebut.
Penandatanganan ini menandai langkah strategis dalam upaya menciptakan kerukunan antarumat beragama di Sulawesi Tengah. Personel Bhabinkamtibmas, sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, akan berperan vital dalam mensosialisasikan nilai-nilai moderasi beragama. Dengan pemahaman yang mendalam tentang moderasi beragama, diharapkan para personel Bhabinkamtibmas mampu menjadi agen perdamaian dan mencegah potensi konflik yang berlatar belakang agama.
Ketua FKUB Sulteng, Prof. Zainal Abidin, menekankan pentingnya pemahaman yang benar terhadap ajaran agama. "Kalau orang sudah mempelajari dan memahami ajaran agama dengan baik dan benar, maka pasti dia akan bahagia. Tidak ada agama yang mengajarkan kebencian, tidak ada agama yang mengajarkan dengki kepada orang lain," ujarnya. Prof. Zainal Abidin optimistis program ini akan diterima baik oleh masyarakat, mengingat Bhabinkamtibmas memiliki akses langsung dan interaksi rutin dengan masyarakat di tingkat akar rumput.
Pentingnya Peran Bhabinkamtibmas dalam Moderasi Beragama
Prof. Zainal Abidin, yang juga Guru Besar UIN Datokarama Palu, menjelaskan bahwa Bhabinkamtibmas memiliki peran krusial dalam mensosialisasikan nilai-nilai moderasi beragama. Kedekatan mereka dengan masyarakat memungkinkan penyampaian pesan-pesan perdamaian secara efektif dan langsung. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat membangun keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama di Sulawesi Tengah.
"Bhabinkamtibmas bersentuhan langsung dengan masyarakat, melalui pendekatan moderasi beragama kami berharap ke depan mereka semakin mantap menyampaikan pesan-pesan perdamaian dalam membangun keharmonisan masyarakat," tambah Prof. Zainal Abidin. Harapannya, program ini akan mampu mencegah potensi konflik dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kehidupan beragama di Sulawesi Tengah.
Program peningkatan pemahaman moderasi beragama ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para personel Bhabinkamtibmas. Materi pelatihan akan mencakup berbagai aspek moderasi beragama, mulai dari pemahaman ajaran agama yang inklusif hingga strategi penyelesaian konflik secara damai.
Sinergitas Polda dan FKUB dalam Menjaga Kerukunan
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Agus Nugroho, menekankan pentingnya sinergitas antara Polda Sulteng dan FKUB Sulteng dalam mengelola keragaman suku dan agama di Sulawesi Tengah. Beliau memandang FKUB bukan hanya sebagai representasi tokoh-tokoh agama, melainkan juga sebagai tokoh masyarakat yang memiliki akses langsung kepada umat.
Irjen Pol Agus Nugroho menambahkan bahwa FKUB berperan penting dalam meredam konflik yang mengatasnamakan agama. Keberadaan FKUB sebagai mediator dan penengah konflik sangat krusial dalam menjaga stabilitas keamanan dan kerukunan di masyarakat. "Kita harus mampu memelihara dan merawat perbedaan, perbedaan ini sebagai perekat bukan menjadi ajang untuk perdebatan. Itu semua tanggung jawab bersama," tegas Kapolda Sulteng.
Kerjasama antara Polda Sulteng dan FKUB Sulteng ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam membangun kerukunan umat beragama. Dengan melibatkan tokoh agama dan aparat keamanan, diharapkan upaya menciptakan perdamaian dan kerukunan antarumat beragama akan semakin efektif dan berkelanjutan.
Nota kesepahaman ini menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan kerukunan dan kedamaian di Sulawesi Tengah. Dengan pelatihan dan pemahaman yang komprehensif, diharapkan para personel Bhabinkamtibmas dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam membangun masyarakat yang rukun dan harmonis.