Polda DIY Siapkan 6 Tim Urai Antisipasi Kemacetan di Tol Yogya-Solo
Polda DIY membentuk enam tim untuk mengurai kemacetan di ruas Tol Yogyakarta-Solo yang akan dibuka fungsional pada 24 Maret 2025, dengan strategi rekayasa lalu lintas dan pemantauan CCTV.

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) bersiap menghadapi potensi kemacetan lalu lintas di ruas Tol Yogyakarta-Solo. Segmen Prambanan-Tamanmartani, Kalasan, Sleman yang akan dibuka secara fungsional pada 24 Maret 2025, menjadi fokus utama antisipasi kepadatan arus mudik Lebaran 2025. Untuk memastikan kelancaran, Polda DIY telah membentuk enam tim urai dan menyiapkan sejumlah strategi rekayasa lalu lintas.
Direktur Lalu Lintas Polda DIY, Kombes Pol. Yuswanto Ardi, menjelaskan bahwa keenam tim urai tersebut akan berpatroli di wilayah Yogyakarta bagian timur. Patroli mobile ini difokuskan pada titik-titik rawan kemacetan, terutama selama periode arus mudik. "Saya telah membentuk enam tim urai yang akan melakukan patroli mobile, terutama di kawasan Yogyakarta bagian timur," ujar Kombes Pol. Yuswanto Ardi dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis (20/3).
Langkah antisipasi ini tidak hanya mencakup patroli. Polda DIY juga akan mendukung rekayasa lalu lintas di jalur menuju pusat Kota Yogyakarta dan kawasan-kawasan destinasi wisata. Pihaknya optimistis strategi ini akan cukup efektif dalam mengurai kepadatan lalu lintas. "Kami sudah punya cara bertindak yang mudah-mudahan bisa cukup signifikan mengurai kepadatan arus lintas," tambahnya.
Strategi Rekayasa Lalu Lintas dan Pemantauan CCTV
Salah satu strategi kunci yang diterapkan adalah rekayasa lalu lintas dengan skema buka-tutup di Gerbang Tol (GT) Prambanan. Skema ini akan mengarah ke exit Tol Tamanmartani, dengan parameter maksimal 800 kendaraan per jam. Jika jumlah kendaraan yang melewati GT Prambanan melebihi batas tersebut, maka arus lalu lintas akan dialihkan ke exit Tol Prambanan untuk mencegah penumpukan kendaraan di Tamanmartani.
Sistem ini dirancang untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas di Tamanmartani, Kalasan, Sleman. "Selama masih di bawah 800 kendaraan, maka kita akan terus lanjutkan ke exit Tol Tamanmartani," jelas Kombes Pol. Yuswanto Ardi. Sistem ini akan dipantau secara ketat untuk memastikan efektivitasnya.
Untuk mendukung pengawasan dan pengambilan keputusan secara real-time, Polda DIY telah memasang CCTV dengan fitur traffic counting di exit Tol Tamanmartani. Sistem ini memungkinkan pemantauan jumlah kendaraan secara langsung dan memberikan sinyal peringatan jika jumlah kendaraan melebihi batas yang telah ditentukan.
"Kamera tersebut mampu memantau jumlah kendaraan secara real time dan memberikan sinyal jika jumlah kendaraan melebihi batas yang ditentukan," ungkap Kombes Pol. Yuswanto Ardi. Hal ini diharapkan dapat memberikan respon cepat terhadap perubahan situasi lalu lintas.
Antisipasi Puncak Arus Mudik dan Balik
Puncak arus mudik di DIY diperkirakan akan terjadi pada tanggal 28-29 Maret 2025, sementara puncak arus balik diprediksi pada tanggal 6-8 April 2025. Polda DIY telah mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan volume kendaraan pada periode tersebut. Dengan strategi yang terintegrasi, diharapkan kepadatan lalu lintas dapat diatasi secara efektif dan masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lancar.
Selain keenam tim urai dan sistem pemantauan CCTV, Polda DIY juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik. Kerja sama ini penting untuk menciptakan sinergi dalam mengatasi potensi masalah lalu lintas yang mungkin timbul.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Polda DIY optimistis dapat menjaga kelancaran lalu lintas di ruas Tol Yogyakarta-Solo selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025. Langkah-langkah yang proaktif ini menunjukkan komitmen Polda DIY dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.