Polda Sulteng Tindak 35.039 Pelanggaran Lalu Lintas Selama Operasi Tinombala 2025
Operasi Keselamatan Tinombala 2025 di Sulawesi Tengah menindak 35.039 pelanggaran lalu lintas, meningkat dari tahun sebelumnya, namun angka kecelakaan menurun.

Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) berhasil menindak 35.039 pelanggaran lalu lintas selama Operasi Keselamatan Tinombala 2025 yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 23 Februari 2025. Operasi ini melibatkan berbagai upaya penegakan hukum dan edukasi kepada masyarakat di wilayah Sulawesi Tengah. Dari total pelanggaran tersebut, 29.690 pelanggar diberi teguran, sementara 4.590 pelanggaran terekam oleh ETLE statis dan 759 pelanggaran terekam oleh ETLE mobile. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana tercatat 25.773 pelanggaran selama periode yang sama pada Operasi Keselamatan Tinombala 2024.
Meskipun angka pelanggaran lalu lintas meningkat, Operasi Tinombala 2025 menunjukan hasil positif dalam menekan angka kecelakaan. Tercatat 28 kasus kecelakaan lalu lintas selama operasi berlangsung, menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 32 kasus. Korban jiwa akibat kecelakaan tersebut tercatat sebanyak 11 orang meninggal dunia, 13 orang luka berat, dan 31 orang luka ringan, dengan total kerugian material mencapai Rp107 juta. Sepeda motor menjadi jenis kendaraan yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan, yaitu sebanyak 39 unit.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulteng, Kombes Pol. Atot Irawan, menjelaskan bahwa selama Operasi Keselamatan Tinombala 2025, kepolisian mengedepankan pendekatan preemtif, preventif, persuasif, dan humanis untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Pihak kepolisian mengapresiasi kesadaran masyarakat yang telah mematuhi aturan lalu lintas dan berharap kesadaran tersebut terus meningkat meskipun operasi telah berakhir. Polisi juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas agar keselamatan dan keamanan di jalan raya tetap terjaga.
Peningkatan Pelanggaran dan Penurunan Kecelakaan
Kenaikan jumlah pelanggaran lalu lintas selama Operasi Tinombala 2025 dibandingkan tahun sebelumnya perlu menjadi perhatian. Meskipun upaya penegakan hukum ditingkatkan, peningkatan ini mengindikasikan masih diperlukannya edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar pelanggaran ditindak dengan teguran, menunjukkan upaya persuasif yang dilakukan kepolisian.
Di sisi lain, penurunan angka kecelakaan lalu lintas merupakan indikator keberhasilan Operasi Tinombala 2025. Meskipun jumlah korban jiwa dan luka masih cukup tinggi, penurunan angka kecelakaan menunjukkan efektivitas strategi yang diterapkan oleh pihak kepolisian. Data kecelakaan yang didominasi oleh sepeda motor juga menjadi catatan penting untuk meningkatkan sosialisasi keselamatan berkendara bagi pengendara sepeda motor.
Polda Sulteng mencatat bahwa kendaraan yang terlibat kecelakaan didominasi oleh sepeda motor (39 unit), diikuti oleh mobil penumpang (3 unit), mobil barang (8 unit), dan mobil penumpang lainnya (3 unit). Data ini menunjukkan perlunya fokus pada peningkatan keselamatan berkendara bagi pengendara sepeda motor.
Upaya Peningkatan Keselamatan Berlalu Lintas
Meskipun Operasi Keselamatan Tinombala 2025 telah berakhir, Polda Sulteng menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pemantauan dan penegakan hukum guna menciptakan lalu lintas yang lebih baik di masa mendatang. Pendekatan humanis dan persuasif akan tetap diutamakan, namun penegakan hukum tetap akan dilakukan bagi pelanggar lalu lintas yang membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas.
Pentingnya peran masyarakat dalam menciptakan Kamtibmas di jalan raya juga terus ditekankan. Dengan kesadaran dan kepatuhan bersama, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di Sulawesi Tengah dapat terus ditekan. Polda Sulteng berharap masyarakat dapat terus memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dalam berlalu lintas untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan nyaman.
Ke depannya, Polda Sulteng berencana untuk meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk instansi terkait dan masyarakat, untuk menciptakan program-program edukasi dan sosialisasi yang lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan berlalu lintas. Hal ini diharapkan dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Sulawesi Tengah.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah mematuhi aturan lalu lintas dan turut serta dalam menciptakan keamanan serta keselamatan di jalan. Kami berharap kesadaran ini terus meningkat meskipun operasi telah berakhir," ujar Dirlantas Polda Sulteng, Kombes Pol. Atot Irawan.