Polda Sumbar Ajak Unand Kerja Sama Atasi Permasalahan Sosial di Sumatera Barat
Polda Sumbar mengajak Unand berkolaborasi dalam mengatasi permasalahan sosial di Sumatera Barat, seperti penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja, dengan Unand menawarkan solusi beasiswa bagi anak kurang mampu.

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) mengajak Universitas Andalas (Unand) untuk bekerja sama mengatasi berbagai permasalahan sosial di Ranah Minang. Kerja sama ini diinisiasi pada Selasa, 22 April di Padang, mencakup isu-isu krusial seperti penyalahgunaan narkotika, tawuran pelajar, kenakalan remaja, dan angka putus sekolah yang tinggi. Kapolda Sumbar, Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta, menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut dari akarnya.
Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta menyatakan kesiapan Polda Sumbar untuk bermitra dengan berbagai kampus dan pemangku kepentingan. Polda juga berencana meninjau kembali nota kesepahaman (MoU) yang sudah ada untuk memastikan kerja sama yang lebih konkret dan berdampak langsung bagi masyarakat. Beliau menegaskan bahwa permasalahan sosial merupakan tanggung jawab bersama dan membutuhkan solusi kolaboratif untuk menciptakan dampak yang signifikan bagi masyarakat Sumatera Barat.
Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah penanggulangan penyalahgunaan narkotika dan tawuran remaja. Data dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumbar menempatkan Sumatera Barat pada peringkat keenam nasional dalam hal pengguna narkoba. Kapolda Sumbar menegaskan komitmennya untuk menciptakan "nagari bebas narkoba" melalui kerja sama dan gerakan bersama seluruh elemen masyarakat.
Kolaborasi Pentahelix untuk Sumbar yang Lebih Baik
Rektor Unand, Efa Yonnedi, menyambut baik ajakan kolaborasi pentahelix yang diusung Polda Sumbar. Unand siap berkontribusi, khususnya dalam bidang pendidikan, untuk menekan angka permasalahan sosial yang ada. Unand menyadari pentingnya peran pendidikan dalam membentuk karakter dan masa depan generasi muda Sumatera Barat.
Unand menawarkan solusi konkret berupa dorongan kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menyediakan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu namun berprestasi. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka putus sekolah dan memberikan kesempatan pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak yang membutuhkan. Dengan demikian, Unand berharap dapat berkontribusi langsung dalam menekan angka kenakalan remaja dan permasalahan sosial lainnya.
Selain program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), Unand juga membuka akses beasiswa dari berbagai sumber, termasuk pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, serta dana sosial, dana abadi, dan unit pengumpul zakat (UPZ) internal Unand. Hal ini menunjukkan komitmen Unand dalam mendukung akses pendidikan yang lebih merata dan berkeadilan.
Peran LKAAM dalam Pencegahan Kenakalan Remaja
Kapolda Sumbar juga menekankan pentingnya peran Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dalam membina anak dan remaja, khususnya dalam mencegah kenakalan remaja. LKAAM, sebagai lembaga adat yang berpengaruh di Sumatera Barat, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk karakter dan perilaku positif generasi muda.
Pendekatan kearifan lokal yang diusung LKAAM diharapkan dapat melengkapi upaya-upaya modern dalam mengatasi permasalahan sosial. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta sinergi yang efektif antara pendekatan modern dan pendekatan kearifan lokal dalam membangun Sumatera Barat yang lebih baik.
Kolaborasi antara Polda Sumbar dan Unand ini diharapkan dapat menjadi model bagi kolaborasi pentahelix lainnya dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial di Indonesia. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan permasalahan sosial di Sumatera Barat dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan.
Kerja sama ini menandai langkah penting dalam menciptakan Sumatera Barat yang lebih aman, damai, dan sejahtera bagi seluruh warganya. Komitmen bersama dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.