Polres Penajam Ajak Warga Tanam Jagung demi Ketahanan Pangan
Polres Penajam Paser Utara mengajak warga menanam jagung untuk ketahanan pangan, berkolaborasi dengan Kodim dan Pemkab setempat, dengan hasil panen perdana yang menjanjikan di Babulu dan penanaman di Sepaku.

Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur – Kepolisian Resor (Polres) Penajam Paser Utara mengajak masyarakatnya untuk berpartisipasi aktif dalam program ketahanan pangan melalui penanaman jagung. Inisiatif ini diluncurkan sebagai bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan nasional dan dijalankan berkolaborasi dengan Komando Distrik Militer (Kodim) setempat serta pemerintah kabupaten.
Program Ketahanan Pangan Berbasis Jagung
Kepala Polres Penajam Paser Utara, AKBP Supriyanto, menjelaskan bahwa ajakan menanam jagung ini merupakan bagian dari program Astacita. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pangan di daerah tersebut dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah. Inisiatif ini dinilai sangat penting mengingat kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.
Langkah konkret telah diambil dengan penanaman jagung di dua wilayah berbeda. Di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, penanaman dilakukan di lahan seluas satu hektare. Hasilnya pun cukup menggembirakan, dengan panen perdana yang menghasilkan sekitar 5-6 ton jagung. Sukses ini menjadi bukti nyata bahwa program ini berjalan efektif dan mampu memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan lokal.
Kolaborasi dan Pengawasan
Selain di Babulu, penanaman jagung juga dilakukan di Kecamatan Sepaku, di lahan seluas 20.000 meter persegi. Saat ini, tanaman jagung di Sepaku berusia sekitar 22 hari dan tumbuh dengan baik, mencapai ketinggian sekitar 10 sentimeter. Proses penanaman dan pemeliharaan tanaman jagung ini dilakukan secara terstruktur dan diawasi ketat oleh Kepolisian Sektor (Polsek) di masing-masing wilayah untuk memastikan keberhasilan program.
AKBP Supriyanto juga memberikan perkiraan hasil panen. Dengan benih 15-20 kilogram untuk satu hektare lahan, diperkirakan akan menghasilkan lebih kurang 300 kilogram jagung per kilogram benih. Angka ini menunjukkan potensi besar dari program penanaman jagung ini dalam meningkatkan produksi pangan di Penajam Paser Utara.
Dukungan Polri untuk Swasembada Pangan
Polri, melalui Polres Penajam Paser Utara, berperan sebagai motor penggerak dalam program ini. Kolaborasi yang erat dengan Kodim dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program. Ajakan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong untuk menanam jagung juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Hal ini menunjukkan komitmen Polri yang tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan dan kerja sama antar lembaga. Dengan kerja sama yang solid dan partisipasi aktif masyarakat, target swasembada pangan di Penajam Paser Utara diharapkan dapat tercapai.
Kesimpulan
Inisiatif Polres Penajam Paser Utara dalam mengajak warga menanam jagung merupakan langkah strategis dalam upaya mencapai ketahanan pangan. Kolaborasi yang baik antara pihak kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah, serta partisipasi aktif masyarakat, menjadi kunci keberhasilan program ini. Hasil panen perdana yang positif di Babulu menjadi bukti nyata bahwa program ini efektif dan berpotensi besar untuk meningkatkan produksi pangan di daerah tersebut.