Prabowo dan Pemimpin ASEAN Bahas Strategi Hadapi Tarif Timbal Balik Trump
Presiden Prabowo Subianto dan empat pemimpin ASEAN membahas strategi menghadapi kebijakan tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump melalui telekonferensi, merencanakan respon bersama di pertemuan menteri ekonomi ASEAN pekan depan.

Presiden Prabowo Subianto beserta empat pemimpin ASEAN lainnya, yaitu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, telah melakukan telekonferensi untuk membahas strategi menghadapi kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pertemuan virtual ini dilakukan sebagai respon atas pengumuman Trump pada 2 April 2025 terkait kebijakan tarif baru yang akan berdampak signifikan pada beberapa negara ASEAN.
Informasi mengenai telekonferensi tersebut diumumkan oleh tim media Presiden Prabowo pada hari Sabtu. Pertemuan tersebut difokuskan pada koordinasi respons bersama terhadap kebijakan tarif yang dianggap merugikan negara-negara ASEAN. Hal ini menunjukkan keseriusan para pemimpin ASEAN dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan unilateral Amerika Serikat.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga mengonfirmasi hal ini melalui akun media sosial pribadinya. Ia menjelaskan bahwa dalam telekonferensi tersebut, terjadi pertukaran pandangan dan diskusi mengenai dampak kebijakan tarif Trump terhadap masing-masing negara ASEAN dan pentingnya langkah koordinasi yang terpadu. Pernyataan ini memperkuat informasi yang disampaikan oleh tim media Presiden Prabowo dan menunjukkan adanya konsensus di antara para pemimpin ASEAN untuk menghadapi tantangan ini secara bersama-sama.
Respons Bersama ASEAN Terhadap Tarif Trump
Sebagai tindak lanjut dari telekonferensi tersebut, para pemimpin ASEAN sepakat untuk melanjutkan pembahasan mengenai kebijakan tarif timbal balik Trump dalam pertemuan menteri ekonomi ASEAN yang akan digelar pekan depan. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan solusi terbaik bagi semua negara anggota ASEAN. Koordinasi yang kuat di antara negara-negara ASEAN sangat penting untuk menghadapi kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat.
Perdana Menteri Ibrahim menekankan pentingnya koordinasi kolektif dalam menghadapi kebijakan tarif ini. Beliau menyatakan bahwa pertemuan menteri ekonomi ASEAN akan membahas secara mendalam permasalahan ini dan mencari solusi yang optimal untuk melindungi kepentingan ekonomi negara-negara anggota. Hal ini menunjukkan komitmen ASEAN untuk menjaga stabilitas ekonomi regional di tengah ketidakpastian global.
Kebijakan tarif timbal balik Trump sendiri mulai berlaku efektif tiga hari setelah pengumumannya pada 2 April 2025. Penerapannya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan tarif umum 10 persen untuk semua negara pada 5 April. Kemudian, tarif khusus akan diterapkan pada beberapa negara, termasuk Indonesia, mulai 9 April. Indonesia akan dikenakan tarif 32 persen, Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Malaysia 24 persen, Kamboja 49 persen, Thailand 36 persen, dan Vietnam 46 persen.
Dampak Kebijakan Tarif dan Langkah Antisipasi
Kebijakan tarif timbal balik Trump berpotensi menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, koordinasi dan respons bersama sangat krusial untuk meminimalisir dampak negatif tersebut. Pertemuan menteri ekonomi ASEAN pekan depan diharapkan dapat menghasilkan strategi yang komprehensif, termasuk kemungkinan negosiasi dengan Amerika Serikat atau pencarian pasar alternatif.
Langkah antisipasi yang proaktif dari para pemimpin ASEAN menunjukkan komitmen mereka dalam melindungi kepentingan ekonomi negara masing-masing dan menjaga stabilitas ekonomi regional. Kerjasama antar negara ASEAN dalam menghadapi tantangan global seperti ini akan semakin memperkuat posisi tawar mereka dalam perundingan internasional.
Dengan adanya koordinasi yang baik, ASEAN diharapkan dapat menghadapi tantangan ini dan menemukan solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Keberhasilan dalam menghadapi kebijakan tarif Trump akan menjadi bukti kekuatan dan soliditas kerjasama ekonomi di kawasan ASEAN.
Pertemuan para pemimpin ASEAN dan rencana pertemuan menteri ekonomi ASEAN menunjukkan keseriusan dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Respon cepat dan terkoordinasi ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari kebijakan tarif timbal balik Trump dan menjaga stabilitas ekonomi di kawasan ASEAN.