Prabowo Instruksikan Penyaluran LPG 3 Kg Tepat Sasaran
Presiden Prabowo meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan penyaluran LPG 3 Kg tepat sasaran, terkelola dengan baik, dan langsung diterima masyarakat, menyusul sejumlah kendala distribusi yang dilaporkan.
![Prabowo Instruksikan Penyaluran LPG 3 Kg Tepat Sasaran](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000053.961-prabowo-instruksikan-penyaluran-lpg-3-kg-tepat-sasaran-1.jpeg)
Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, untuk memastikan penyaluran tabung gas LPG 3 Kg bersubsidi tepat sasaran. Instruksi ini menyusul laporan kesulitan masyarakat mendapatkan LPG bersubsidi setelah perubahan sistem distribusi. Hal ini disampaikan Lahadalia usai bertemu Presiden di Istana Kepresidenan, Selasa lalu.
Tiga poin penting ditekankan Presiden Prabowo. Pertama, seluruh proses subsidi harus tepat sasaran. Kedua, prosesnya harus dikelola dengan baik. Ketiga, masyarakat harus segera mendapatkan LPG yang dibutuhkan. Perubahan sistem distribusi yang diterapkan Kementerian ESDM dilaporkan menimbulkan kendala di lapangan.
Di berbagai daerah, masyarakat harus mengantre panjang di agen resmi untuk membeli LPG. Parahnya, terdapat laporan satu warga meninggal dunia akibat kelelahan saat mengantre. Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo langsung memerintahkan Lahadalia agar para pengecer dapat kembali menjual LPG 3 Kg bersubsidi mulai Selasa. Langkah ini diharapkan memudahkan masyarakat memperoleh LPG dari pengecer yang dekat dengan pemukiman.
Lahadalia menjelaskan pentingnya pengelolaan subsidi LPG yang lebih baik untuk menghindari pemborosan anggaran dan kebocoran di tingkat distribusi. Sebagai solusi, pemerintah mengubah sistem distribusi LPG di tingkat pengecer dengan mengubah status mereka menjadi agen sub-pangkalan yang lebih mudah dipantau.
Pengecer yang beralih status menjadi agen sub-pangkalan terdaftar dalam aplikasi berbasis mobile, Merchant Apps Pangkalan, yang dikelola Pertamina. Melalui aplikasi ini, pengecer mencatat pembeli LPG, jumlah tabung yang terjual, dan harga jualnya. Sistem ini diharapkan dapat meminimalisir penyalahgunaan subsidi.
Dengan aplikasi ini, pengawasan harga dan alur distribusi dapat dilakukan secara efektif. "Kami berikan fasilitas teknologi agar bisa dimonitoring melalui aplikasi. Dengan demikian, kita bisa memantau pengendalian harga dan kepada siapa dijual agar tidak ada penyalahgunaan subsidi," jelas Lahadalia.
Kesimpulannya, pemerintah berupaya memastikan penyaluran LPG bersubsidi tepat sasaran dan efisien. Perubahan sistem distribusi dan pemanfaatan teknologi diharapkan mampu mengatasi kendala yang terjadi dan menjamin ketersediaan LPG bagi masyarakat yang membutuhkan.