Prabowo Tekankan Perencanaan Matang Sekolah Rakyat untuk Keluarga Miskin
Presiden Prabowo Subianto meminta perencanaan matang dan tepat sasaran untuk penyelenggaraan 53 sekolah rakyat, serta penambahan 200 titik lagi untuk keluarga miskin ekstrem.

Jakarta, 30 April 2024 - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo terkait penyelenggaraan sekolah rakyat. Presiden menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan tepat sasaran dalam program ini. Hal ini disampaikan Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, seusai memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Program sekolah rakyat ini ditargetkan untuk menjangkau keluarga miskin, khususnya yang masuk kategori miskin ekstrem atau berada di Desil 1. Presiden Prabowo Subianto secara khusus meminta agar penyelenggaraan di 53 titik awal direncanakan dengan detail dan cermat, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga kelulusan siswa. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada perencanaan yang komprehensif dan terstruktur.
Tidak hanya itu, Presiden juga menginstruksikan agar proses rekrutmen siswa dilakukan dengan penuh integritas dan menghindari penyimpangan. Penerimaan siswa harus benar-benar berdasarkan kebutuhan dan kriteria yang telah ditetapkan, guna memastikan bantuan tepat sasaran kepada mereka yang membutuhkan.
Perencanaan Sekolah Rakyat: Tahap Awal hingga Perluasan
Menteri Sosial menjelaskan bahwa perencanaan matang untuk 53 titik awal penyelenggaraan sekolah rakyat merupakan prioritas utama. Semua aspek, mulai dari pemilihan lokasi hingga kurikulum pembelajaran, harus dipertimbangkan secara seksama. Hal ini bertujuan untuk memastikan kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa.
Selain 53 titik tersebut, pemerintah juga berencana menambah 200 titik lokasi penyelenggaraan sekolah rakyat di tahun ini. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah melakukan survei untuk menentukan lokasi-lokasi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Kriteria pemilihan lokasi meliputi ketersediaan lahan yang memadai, tingkat kemiskinan di wilayah tersebut, serta tersedianya infrastruktur pendukung lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang operasional sekolah. Proses seleksi lokasi ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi program sekolah rakyat.
Gus Ipul menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto berharap program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup keluarga miskin. "Presiden berharap agar kita semua melakukan rekrutmen siswa ini dengan sungguh-sungguh, jauh dari penyimpangan ya, artinya menerima siswa yang tidak semestinya itu harus benar-benar dihindari," tegas Gus Ipul.
Kriteria Pemilihan Lokasi dan Sasaran Program
Pemilihan lokasi untuk 200 titik tambahan sekolah rakyat akan mempertimbangkan beberapa faktor penting. Lokasi-lokasi tersebut harus berada di kabupaten, kota, atau provinsi yang memenuhi syarat, termasuk ketersediaan lahan, tingkat kemiskinan, dan infrastruktur pendukung. Prioritas utama adalah daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem.
Program sekolah rakyat ini secara khusus ditargetkan untuk membantu keluarga miskin, terutama mereka yang termasuk dalam kategori miskin ekstrem atau berada di Desil 1. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan perencanaan yang matang dan tepat sasaran, diharapkan program sekolah rakyat ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan membantu memutus mata rantai kemiskinan.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan program ini berjalan efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan. Proses pengawasan dan evaluasi akan dilakukan secara berkala untuk memastikan pencapaian target yang telah ditetapkan.
"Sesuai dengan arahan Presiden untuk membangun sekolah rakyat pada tahun ini pula di 200 titik. Di kabupaten, kota, atau provinsi yang benar-benar memenuhi syarat," pungkas Gus Ipul.