Program Makan Bergizi Gratis di Mataram: Ribuan Siswa Terbantu
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana di Mataram, NTB, telah memberikan makan siang gratis kepada 3.115 siswa SD, SMP, dan SMA di Kecamatan Selaparang, dengan rencana evaluasi untuk peningkatan program.

Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) baru saja meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar ribuan siswa sekolah dasar, menengah pertama, dan atas. Program perdana ini dipusatkan di Kecamatan Selaparang dan dipantau langsung oleh Dandim 1606/Mataram, Kolonel Arm Muhammad Saifudin Khoiruzzamani, serta pejabat terkait lainnya pada Senin, 13 Januari.
Program MBG ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi siswa dan mendukung pendidikan mereka. Kolonel Arm Muhammad Saifudin Khoiruzzamani menyatakan bahwa pelaksanaan program di hari pertama berjalan lancar. Ia menekankan komitmen pemerintah untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh kembang yang optimal.
Sebanyak 3.115 siswa di Kecamatan Selaparang menjadi penerima manfaat tahap pertama program ini. Rinciannya, 481 siswa SD/MI (termasuk 237 siswa dari SD 3 Mataram dan 244 siswa dari SD 29 Mataram), 1.657 siswa SMP/MTS (830 siswa dari MTSN 2 Mataram dan 827 siswa dari SMPN 8 Mataram), dan 977 siswa SMA dari SMKN 1 Mataram.
Meskipun berjalan lancar, Kolonel Saifudin menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan. Salah satu masukan yang didapat dari siswa adalah permintaan penambahan sambal pada menu makan siang. Namun, Dandim menjelaskan bahwa menu yang disajikan telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan dinyatakan aman oleh BPOM. Penambahan sambal akan dipertimbangkan dalam evaluasi, mengingat tidak semua siswa mungkin menyukai sambal.
Terkait kelebihan makanan akibat siswa yang tidak hadir, Dandim menjelaskan bahwa sesuai aturan, kelebihan makanan boleh dikonsumsi oleh pihak sekolah, termasuk guru, staf administrasi, dan penjaga sekolah. Hal ini untuk menghindari pemborosan dan risiko kesehatan akibat penyimpanan makanan MBG yang terlalu lama, karena menurut BPOM, mengonsumsi MBG di hari berikutnya bisa berbahaya.
Program MBG di Mataram merupakan langkah positif dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak. Evaluasi dan penyesuaian menu secara berkala akan menjadi kunci keberhasilan program jangka panjang ini. Dengan pemantauan yang ketat dan masukan dari berbagai pihak, diharapkan program MBG dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi para siswa.
Ke depan, program ini diharapkan dapat diperluas cakupannya ke wilayah lain di Kota Mataram. Suksesnya program MBG di Kecamatan Selaparang menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menjamin hak setiap anak untuk mendapatkan gizi yang baik dan pendidikan yang berkualitas. Ini adalah investasi penting untuk masa depan generasi muda Indonesia.