PT Timah Bina Pokdakan Tuah Bersatu: Budidaya Kakap Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan Kepri
PT Timah Tbk melalui program TJSL membina Pokdakan Tuah Bersatu di Kepulauan Riau dalam budidaya kakap putih, meningkatkan kesejahteraan nelayan dan perekonomian lokal.

PT Timah Tbk, perusahaan tambang terkemuka di Indonesia, telah berhasil membina Kelompok Pembudidaya Ikan Kecil (Pokdakan) Tuah Bersatu di Provinsi Kepulauan Riau. Pembinanan ini berfokus pada pengembangan usaha budidaya kakap putih, sebuah langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat di sekitar area tambang. Program ini dijalankan di Kepulauan Riau dan telah memberikan dampak positif bagi kesejahteraan para nelayan.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Timah. Tidak hanya memberikan bantuan berupa keramba, bibit, dan pakan, PT Timah juga menyelenggarakan pelatihan bagi anggota Pokdakan Tuah Bersatu. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan usaha budidaya kakap putih tersebut. Dampak positifnya telah terlihat pada peningkatan pendapatan dan kemandirian para nelayan.
"Bantuan dan pembinaan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan," ujar Department Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, dalam keterangannya di Pangkalpinang, Selasa (22/4).
Peningkatan Kesejahteraan Nelayan melalui Budidaya Kakap Putih
Ketua Pokdakan Tuah Bersatu, Amran, mengungkapkan rasa syukurnya atas pembinaan yang diberikan PT Timah. Ia menyatakan bahwa sejak dibina, kelompoknya mengalami perkembangan pesat dan bahkan mampu membentuk kelompok-kelompok usaha lainnya. "PT Timah membantu dan membina kami untuk mengembangkan budidaya kakap putih, sehingga kami bisa memiliki mata pencaharian lainnya selain sebagai nelayan," kata Amran.
Pelatihan yang diberikan PT Timah terbukti efektif dalam meningkatkan hasil budidaya. Amran menjelaskan, "Kami tidak hanya dibantu, tapi juga diberikan pelatihan untuk melakukan budidaya perikanan sehingga hasilnya bisa lebih maksimal." Berkat pelatihan tersebut, para nelayan kini mampu memanen dan menjual hasil budidaya kakap putih mereka, menghasilkan pendapatan tambahan yang signifikan.
Keberhasilan budidaya kakap putih ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian keluarga nelayan. Mereka kini memiliki penghasilan tambahan yang konsisten, mengurangi ketergantungan sepenuhnya pada hasil tangkapan laut yang seringkali tidak menentu. Hal ini berkontribusi pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Ekspansi Program TJSL PT Timah: Menuju Kemandirian Ekonomi Masyarakat
PT Timah tidak hanya fokus pada pembinaan Pokdakan Tuah Bersatu. Komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat terlihat dari pembentukan kelompok-kelompok usaha lainnya. Salah satunya adalah kelompok pertanian hidroponik bersama kelompok perempuan Lanjut Bestari, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal. Inisiatif ini menunjukkan komitmen PT Timah dalam mendorong diversifikasi ekonomi di wilayah tersebut.
Selain itu, PT Timah juga telah membentuk kelompok pengolahan terasi. Kelompok ini mengolah hasil tangkapan nelayan menjadi produk olahan yang bernilai ekonomis lebih tinggi. Langkah ini tidak hanya meningkatkan pendapatan nelayan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Inisiatif ini menunjukkan komitmen PT Timah dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
"Awalnya dari kelompok kami, kemudian kami membentuk kelompok hidroponik bagi ibu-ibu dan kelompok terasi," tambah Amran, menjelaskan bagaimana program TJSL PT Timah telah memicu inisiatif-inisiatif baru di masyarakat. Hal ini menunjukkan dampak multiplikasi dari program pembinaan yang dilakukan oleh perusahaan.
Program TJSL PT Timah ini menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan dapat berkontribusi pada pembangunan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Dengan memberikan pelatihan, bantuan, dan pendampingan, PT Timah telah memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Model pemberdayaan ini patut diapresiasi dan dapat ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain di Indonesia.