Kejati Sulut Luncurkan 'Jaksa Sahabat Tani', Tebar 6.000 Benih Ikan di Minahasa Utara
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara meluncurkan program 'Jaksa Sahabat Tani' di Minahasa Utara, menebar 6.000 benih ikan nila untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara (Sulut) resmi meluncurkan program unggulannya, 'Jaksa Sahabat Tani', di Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, pada Selasa, 25 Februari 2024. Program yang bertema "Jaksa Karia Mapiara Ikang" ini ditandai dengan penebaran 6.000 benih ikan nila oleh Kepala Kejati Sulut, Dr. Andi Muhammad Taufik, SH., MH. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan di Sulut, khususnya Minahasa Utara, dengan fokus pada pembudidayaan ikan.
Kepala Kejati Sulut, Andi Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa program ini selaras dengan cita-cita pemerintah untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional. Beliau menekankan pentingnya ketersediaan ikan sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Melihat potensi perikanan di Minahasa Utara, Kejati Sulut berupaya untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas sektor ini. "Kegiatan ini selaras dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo yakni stabilitas ketahanan pangan nasional," ujar Kepala Kejati Sulut.
Selain penebaran benih ikan, program 'Jaksa Sahabat Tani' juga mencakup pendampingan dan bantuan penyelesaian permasalahan yang dihadapi para petani tambak. Kejati Sulut berharap program ini dapat meningkatkan produktivitas petani tambak ikan, memastikan akses masyarakat terhadap pangan terjangkau, aman, dan memenuhi standar kesehatan. "Sangat berharap dengan kegiatan Jaksa Karia Mapiara Ikang “Jaksa Sahabat Petani Tambak Ikan” di Tumaluntung ini menjadi ikhtiar usaha kita semua dalam berkolaborasi bekerja sama dalam meningkatkan produktivitas petani tambak ikan. Sehingga memastikan pangan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau dan memastikan pangan aman dan memenuhi standar kesehatan," tambah Kepala Kejati Sulut.
Program Jaksa Sahabat Tani: Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan
Peluncuran program 'Jaksa Sahabat Tani' dihadiri oleh sejumlah Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), antara lain Pokdakan Golden Fish, Pokdakan Agape Fish, Pokdakan Kalista Farm, Pokdakan Doud Weidan, Pokdakan Tunas Baru, dan Pokdakan Doud Materetek. Kehadiran Pokdakan ini menandakan komitmen kolaborasi antara Kejati Sulut dan para pembudidaya ikan dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.
Kepala Kejati Sulut, dalam peluncuran tersebut, didampingi oleh Wakil Kepala Kejati Sulut, sejumlah pejabat utama Kejati Sulut, Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa Utara, dan unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Utara. Kehadiran perwakilan pemerintah daerah menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini dan komitmen bersama dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan produksi perikanan di Minahasa Utara dan berkontribusi pada ketahanan pangan di Sulawesi Utara secara keseluruhan. Pendampingan dan bantuan dari Kejati Sulut diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala yang dihadapi para petani tambak, sehingga mereka dapat lebih produktif dan sejahtera.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Pokdakan
Kerja sama yang erat antara Kejati Sulut, pemerintah daerah, dan Pokdakan menjadi kunci keberhasilan program 'Jaksa Sahabat Tani'. Dukungan dari berbagai pihak ini menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan sektor perikanan dan mewujudkan ketahanan pangan di Minahasa Utara. Dengan adanya pendampingan dan bantuan teknis dari Kejati Sulut, diharapkan para petani tambak dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen mereka.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan melalui kolaborasi antar lembaga dan masyarakat. Model kemitraan yang terjalin dalam program ini dapat direplikasi untuk mendukung sektor pertanian dan perikanan di berbagai wilayah.
Keberhasilan program 'Jaksa Sahabat Tani' tidak hanya diukur dari peningkatan produksi perikanan, tetapi juga dari peningkatan kesejahteraan para petani tambak. Dengan adanya pendampingan dan bantuan dari Kejati Sulut, diharapkan para petani tambak dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup mereka.
Kejati Sulut berkomitmen untuk terus mendukung program ini dan memastikan keberlanjutannya. Evaluasi dan monitoring secara berkala akan dilakukan untuk melihat dampak program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Harapannya, program ini dapat menjadi solusi dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di Minahasa Utara.
Dengan adanya program ini, diharapkan produksi ikan di Minahasa Utara akan meningkat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan bahkan dapat diekspor ke daerah lain. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.