PUIC Komitmen Dorong UMKM Indonesia Go Internasional
Konferensi Ke-19 PUIC di Jakarta berkomitmen mempromosikan produk UMKM Indonesia ke pasar internasional melalui pameran dan penggunaan kemasan ramah lingkungan.

Jakarta, 13 Mei 2025 - Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) yang diselenggarakan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, dari tanggal 12 hingga 15 Mei 2025, menunjukkan komitmen nyata untuk mendorong produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia ke pasar internasional. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera.
Inisiatif ini diwujudkan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menampilkan produk-produk UMKM lokal sebagai suguhan bagi para delegasi dari berbagai negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang hadir. Lebih dari 450 delegasi dari 38 negara dan 10 negara observer turut berpartisipasi dalam konferensi bertema "Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience" ini, yang juga merayakan 25 tahun PUIC.
Dengan menyediakan makanan ringan tradisional Indonesia seperti rempeyek dan celembu sweet potato chips, Konferensi Ke-19 PUIC memberikan kesempatan bagi UMKM lokal untuk dikenal di kancah internasional. Hal ini sejalan dengan komitmen DPR RI sebagai tuan rumah untuk memberikan panggung bagi UMKM Indonesia dalam forum internasional, seperti yang disampaikan Mardani Ali Sera.
UMKM Lokal Mendapat Sorotan
Produk UMKM yang ditampilkan dalam konferensi ini merupakan hasil kurasi dari pelaku usaha di wilayah Jabodetabek yang memiliki produk unggulan. Pemilihan produk ini dilakukan secara cermat untuk memastikan kualitas dan representasi terbaik dari UMKM Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang pasar yang lebih luas bagi para pelaku UMKM.
Selain itu, komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan juga ditunjukkan melalui penerapan konsep green conference. Penggunaan kemasan ramah lingkungan untuk makanan ringan menjadi salah satu contoh nyata dari komitmen tersebut. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mengurangi permasalahan sampah makanan (food waste) yang menjadi isu lingkungan global.
Mardani Ali Sera menjelaskan, "Ada tanda hijau dan reusable. Jadi ini bukan plastik, ini peralatan packaging yang ramah lingkungan, semuanya ada (tanda) hijaunya." Langkah ini juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan upaya untuk menciptakan konferensi yang berkelanjutan.
Konferensi Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Pemilihan makanan ringan dalam jumlah secukupnya dan penggunaan kemasan ramah lingkungan merupakan bagian dari strategi green conference yang diusung oleh DPR RI. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir sampah makanan dan mengurangi dampak lingkungan. "Problem besar kita itu adalah makanan tersisa yang terbuang. Jadi ambil satu saja dulu, kalau kurang, ada lagi, silakan ambil lagi. Nah, tapi rata-rata makan satu ternyata (sudah) cukup," jelas Mardani.
Konsep green conference ini bukan hanya sekedar tren, tetapi juga merupakan komitmen nyata untuk mengurangi jejak karbon dan menciptakan acara yang lebih berkelanjutan. Hal ini selaras dengan upaya global untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, DPR RI yang akan memegang tampuk kepemimpinan PUIC pada tahun 2025 juga berkomitmen untuk terus mempromosikan dan mendukung UMKM Indonesia dalam forum internasional. Ini menunjukkan komitmen jangka panjang untuk memberdayakan UMKM dan meningkatkan perekonomian nasional.
Konferensi Ke-19 PUIC tidak hanya menjadi ajang pertemuan parlemen negara-negara OKI, tetapi juga menjadi platform untuk mempromosikan produk UMKM Indonesia dan menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Semoga langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan lingkungan Indonesia.