Puncak Arus Balik Lebaran 2025 di Cianjur Terjadi di H+4 dan H+5, Sistem Satu Arah Berhasil Cegah Kemacetan
Puncak arus balik Lebaran 2025 di Cianjur terjadi pada H+4 dan H+5, dengan sistem satu arah yang efektif mencegah kemacetan total meskipun volume kendaraan meningkat signifikan.

Kepolisian Resor Cianjur mencatat puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi pada hari ke-empat dan kelima setelah Lebaran (H+4 dan H+5). Meskipun terjadi lonjakan volume kendaraan yang signifikan, kemacetan total berhasil dihindari berkat penerapan sistem satu arah menuju Bogor yang dilakukan lebih cepat dari biasanya. Hal ini disampaikan langsung oleh Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Hardian Ardianto, pada Senin lalu.
Antisipasi kemacetan dilakukan Polres Cianjur melalui berbagai upaya, mulai dari penyekatan hingga penerapan dua kali sistem satu arah. Sistem satu arah diterapkan ketika antrean kendaraan menuju Bogor mencapai dua kilometer. Strategi ini terbukti efektif dalam mengurai kepadatan lalu lintas dan memastikan kelancaran arus balik.
Meskipun puncak arus balik telah lewat, volume kendaraan yang melintas di jalur Puncak masih tergolong tinggi hingga H+6 Lebaran. Oleh karena itu, sistem satu arah kembali diberlakukan pada Senin siang untuk mengurai antrean dan memastikan kelancaran arus lalu lintas menuju Bogor dan Jakarta. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus memantau situasi hingga H+7 Lebaran.
Sistem Satu Arah dan Koordinasi Antar Polres
AKP Hardian Ardianto menjelaskan bahwa koordinasi yang erat dengan Polres Bogor sangat krusial dalam keberhasilan penerapan sistem satu arah. Kerja sama ini memungkinkan antisipasi dan penyesuaian strategi secara cepat dan tepat, sehingga kemacetan besar dapat dihindari. "Puncak arus balik sudah terjadi pada H+4 dan H+5 Lebaran, di mana arus balik berbaur dengan kendaraan wisatawan, meski volume kendaraan melonjak namun tidak menyebabkan antrean panjang kendaraan menuju Bogor," kata AKP Hardian.
Penerapan sistem satu arah tidak hanya dilakukan di satu titik. Polres Cianjur juga melakukan pemantauan dan penyesuaian secara berkala untuk memastikan sistem ini tetap efektif dalam mengurai kepadatan lalu lintas. Hal ini menunjukkan kesiapan dan proaktifitas pihak kepolisian dalam menangani arus balik Lebaran 2025.
Sistem ini juga mempertimbangkan kendaraan wisatawan yang turut melintas di jalur tersebut, sehingga pengaturan lalu lintas dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif. Hal ini menunjukkan upaya untuk memastikan kelancaran lalu lintas bagi semua pengguna jalan, baik pemudik maupun wisatawan.
Dominasi Pemudik Sepeda Motor dan Imbauan Kepolisian
Hingga H+6 Lebaran, masih banyak kendaraan pemudik yang terlihat melintas di jalur utama Cianjur, menuju berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat. Menariknya, sebagian besar pemudik yang terlambat pulang kampung didominasi oleh pengendara sepeda motor.
Menanggapi hal ini, pihak kepolisian tetap mengimbau para pemudik agar tetap mematuhi peraturan lalu lintas dan mengikuti arahan petugas. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan para pemudik selama perjalanan pulang. "Kami akan terus memantau situasi arus lalulintas sampai habis libur lebaran," tegas AKP Hardian.
Meskipun angka kecelakaan lalu lintas selama periode Lebaran 2025 terpantau menurun, Polres Cianjur tetap berkomitmen untuk terus memantau dan melakukan evaluasi. Data lengkap mengenai kecelakaan lalu lintas akan dirilis setelah periode libur Lebaran berakhir.
Data lengkap mengenai jumlah kendaraan yang melintas, durasi kemacetan, dan jumlah kecelakaan akan dirilis setelah periode libur Lebaran berakhir. Hal ini untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang situasi arus balik Lebaran 2025 di wilayah Cianjur.
Polres Cianjur juga menekankan pentingnya kesadaran pengendara dalam mematuhi peraturan lalu lintas. Hal ini menjadi salah satu faktor penting dalam menekan angka kecelakaan selama periode arus mudik dan arus balik.