Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 di Daop 9 Jember Diprediksi Hari Ini
Puncak arus mudik Lebaran 2025 di Daop 9 Jember, Jawa Timur, diprediksi terjadi hari ini, dengan lonjakan penumpang yang signifikan di berbagai stasiun.

Jember, Jawa Timur, 28 Maret 2025 - Puncak arus mudik Lebaran 2025 di wilayah Daerah Operasi (Daop) 9 Jember, PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang meliputi jalur Banyuwangi hingga Pasuruan, Jawa Timur, diprediksi terjadi pada hari Jumat, 28 Maret 2025. Lonjakan jumlah pemudik telah terlihat sejak 10 hari sebelum Lebaran, dipengaruhi kebijakan pemerintah terkait work from anywhere (WFA).
Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa kebijakan WFA menyebabkan penyebaran arus mudik lebih merata. Data sejak 21 Maret hingga 28 Maret menunjukkan rata-rata keberangkatan harian mencapai 8.860 penumpang. Terjadi peningkatan signifikan sejak Sabtu, 22 Maret, dengan jumlah penumpang yang terus meningkat hingga Kamis, 27 Maret.
Secara keseluruhan, jumlah penumpang yang berangkat dari Daop 9 Jember sejak 21 Maret hingga 28 Maret mencapai 71.137 orang, sementara penumpang yang tiba mencapai 77.051 orang. Stasiun Jember menjadi titik keberangkatan dan kedatangan terbanyak, diikuti Stasiun Ketapang dan Banyuwangi Kota.
Lonjakan Penumpang di Stasiun Jember
Lonjakan penumpang di Daop 9 Jember telah terpantau sejak beberapa hari terakhir. Pada Sabtu (22/3), tercatat 9.038 penumpang berangkat; Minggu (23/3), 9.440 penumpang; Rabu (26/3), 8.961 penumpang; dan Kamis (27/3), 9.730 penumpang. Rata-rata kedatangan penumpang harian mencapai 9.600 orang dalam periode yang sama.
Puncak kedatangan penumpang terjadi pada Kamis (27/3) dengan 10.482 penumpang, dan hingga pukul 10.30 WIB pada Jumat (28/3), tercatat 9.948 penumpang tiba. "Puncak arus mudik diprediksi terjadi hari ini," ujar Cahyo. "Berdasarkan data pagi tadi tercatat sebanyak 8.810 penumpang, namun jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah." Jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Jember mencapai 28.461 orang, sedangkan yang tiba sebanyak 21.956 orang.
Meskipun terjadi lonjakan penumpang, masih tersedia beberapa tiket kereta api, antara lain KA Ijen Ekspres (Ketapang-Malang) sebanyak 2.363 tiket, KA Mutiara Timur Reguler (Ketapang-Surabaya Pasarturi) sebanyak 4.413 tiket, dan KA Mutiara Timur Tambahan (Ketapang-Surabaya Gubeng) sebanyak 3.785 tiket.
Dampak Kebijakan WFA terhadap Arus Mudik
Cahyo Widiantoro menambahkan bahwa kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pola arus mudik Lebaran tahun ini. Kebijakan ini menyebabkan penyebaran pemudik lebih merata dan tidak terkonsentrasi pada satu atau dua hari saja.
Hal ini terlihat dari data penumpang yang relatif stabil selama beberapa hari sebelum puncak arus mudik. Meskipun puncak arus mudik diprediksi terjadi pada hari Jumat, lonjakan penumpang telah terjadi secara bertahap sejak beberapa hari sebelumnya. Ini menunjukkan efektivitas kebijakan WFA dalam mengurangi kepadatan di stasiun dan jalur kereta api.
KAI Daop 9 Jember telah mempersiapkan diri untuk menghadapi puncak arus mudik ini dengan menambah jumlah petugas dan memastikan kelancaran operasional kereta api. Pihak KAI juga mengimbau para pemudik untuk selalu mematuhi aturan dan prosedur keselamatan selama perjalanan.
Pantauan di lapangan menunjukkan antusiasme pemudik yang tinggi untuk segera pulang kampung dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Suasana ramai dan penuh haru terlihat di Stasiun Jember, menggambarkan semangat silaturahmi yang kental di momen Lebaran.
Meskipun puncak arus mudik diprediksi hari ini, KAI Daop 9 Jember tetap siaga dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik agar perjalanan mereka tetap aman dan nyaman.