Renovasi Gedung DPRD NTB: Dukungan Legislator dan Tantangan Anggaran
Legislator NTB menyambut positif rencana renovasi Gedung DPRD yang dinilai tak layak, namun efisiensi anggaran menjadi tantangan.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, telah melontarkan rencana renovasi Gedung DPRD NTB yang disambut positif oleh para legislator. Rencana renovasi ini dijadwalkan pada tahun anggaran 2026, menyusul kondisi gedung yang dinilai sudah tidak layak lagi untuk menunjang kinerja dewan. Keputusan ini diambil setelah Gubernur Iqbal melihat langsung kondisi ruang rapat paripurna yang dinilai jauh tertinggal dibandingkan gedung dewan lainnya.
Beberapa anggota dewan menyoroti perlunya peningkatan fasilitas teknologi informasi (IT) untuk mendukung tugas pengawasan. Selain itu, pembangunan mimbar aspirasi rakyat juga dianggap penting untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam proses pengawasan pemerintahan. Ketua Komisi IV DPRD NTB, Hamdan Kasim, bahkan mengusulkan pembuatan ‘space mimbar bebas’ agar rakyat dapat menyampaikan aspirasi secara langsung. Hal ini menunjukkan komitmen dewan untuk meningkatkan keterlibatan publik dalam proses pemerintahan.
Meskipun rencana renovasi disambut baik, tantangan berupa efisiensi anggaran menjadi pertimbangan penting. Ketua Komisi I DPRD NTB, M Akri, menekankan perlunya perencanaan anggaran yang matang agar renovasi tidak mengorbankan alokasi anggaran untuk program prioritas lainnya. Kondisi keuangan daerah dan kebijakan efisiensi menjadi faktor krusial yang perlu dipertimbangkan dalam proses renovasi Gedung DPRD NTB.
Dukungan Penuh dari Legislator
Para legislator di DPRD NTB secara umum memberikan dukungan penuh terhadap rencana renovasi Gedung DPRD. Mereka mengakui bahwa kondisi gedung saat ini sudah sangat memprihatinkan dan tidak layak lagi untuk menjadi representasi lembaga legislatif daerah. Ketua Komisi IV, Hamdan Kasim, menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif Gubernur Iqbal. Ia menekankan pentingnya renovasi untuk meningkatkan kualitas kinerja dewan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Dukungan ini juga disampaikan oleh Ketua Komisi I, M Akri, meskipun ia mengingatkan pentingnya memperhatikan aspek anggaran. Ia berharap renovasi dapat dilakukan tanpa mengorbankan program-program penting lainnya. Hal ini menunjukkan keseimbangan antara keinginan untuk meningkatkan fasilitas dan kebutuhan untuk tetap menjaga efisiensi anggaran daerah.
Gubernur Iqbal sendiri telah menyampaikan rencana renovasi secara langsung kepada anggota DPRD dalam rapat paripurna. Ia menegaskan komitmennya untuk melakukan renovasi bertahap pada seluruh fasilitas yang ada di Gedung DPRD NTB. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan kualitas infrastruktur lembaga legislatif.
Tantangan Anggaran dan Prioritas Pembangunan
Meskipun mendapat dukungan penuh dari para legislator, rencana renovasi Gedung DPRD NTB tetap dihadapkan pada tantangan besar, yaitu keterbatasan anggaran. Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah daerah menjadi pertimbangan utama dalam merencanakan renovasi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang dan terukur untuk memastikan bahwa renovasi dapat dilakukan tanpa mengorbankan program-program prioritas lainnya.
Komisi I dan Komisi IV DPRD NTB menekankan pentingnya prioritas dalam penggunaan anggaran. Mereka meminta agar renovasi gedung dewan tidak mengganggu alokasi anggaran untuk sektor-sektor penting lainnya yang juga membutuhkan perhatian. Hal ini menunjukkan komitmen dewan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran daerah.
Renovasi Gedung DPRD NTB diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja dewan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Namun, proses renovasi harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan memperhatikan aspek efisiensi anggaran agar tidak mengganggu program-program prioritas lainnya.
Gubernur Iqbal berjanji akan melakukan renovasi secara bertahap. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan renovasi tanpa membebani anggaran daerah secara sekaligus. Dengan demikian, renovasi diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi kinerja DPRD NTB.
Kesimpulan
Rencana renovasi Gedung DPRD NTB disambut positif oleh para legislator, namun tantangan efisiensi anggaran perlu diatasi dengan perencanaan yang matang. Peningkatan fasilitas IT dan pembangunan mimbar aspirasi rakyat menjadi prioritas utama dalam renovasi tersebut. Proses renovasi yang bertahap diharapkan dapat menyeimbangkan peningkatan kualitas infrastruktur dengan pengelolaan anggaran yang efisien.