Ribuan Pil Terlarang Disita di Tasikmalaya, Tiga Pengedar Ditangkap
Polisi di Tasikmalaya mengamankan tiga pengedar obat terlarang dan menyita ribuan pil berbagai merek yang dijual bebas tanpa izin, dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara.

Polisi Kota Tasikmalaya mengungkap peredaran obat-obatan terlarang. Pada Kamis, 30 Januari 2024, Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota berhasil menyita ribuan pil obat terlarang dan menangkap tiga tersangka pengedar di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Pengungkapan ini bermula dari laporan warga yang kemudian ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
Bagaimana penyelidikan dilakukan? Setelah menerima laporan, Satuan Narkoba Polres Tasikmalaya Kota langsung melakukan penyelidikan. Hasilnya, tiga pria berhasil diamankan di lokasi berbeda. Ketiga tersangka, AS (24), RM (26), dan WA (30), merupakan warga Kota Tasikmalaya dan kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Barang bukti yang berhasil diamankan cukup banyak. Dari AS, polisi menyita ratusan pil obat berlogo MF dan Tramadol, serta sebuah telepon seluler yang diduga digunakan untuk transaksi. Sementara itu, dari RM, polisi menyita seribuan pil berwarna putih dan kuning berlogo MF dan Tramadol. Sedangkan dari WA, polisi mengamankan sekitar tiga ribu pil obat berlogo Y dan Tramadol, sebuah telepon seluler, dan uang tunai diduga hasil penjualan obat-obatan tersebut.
Dari mana asal obat-obatan tersebut? Berdasarkan keterangan sementara, para tersangka mendapatkan obat-obatan terlarang tersebut melalui transaksi daring di media sosial. Mereka kemudian menjualnya kembali di wilayah Kota Tasikmalaya untuk mendapatkan keuntungan. Perbuatan ini jelas melanggar hukum karena obat-obatan tersebut tidak dijual bebas dan memerlukan izin resmi dari Kementerian Kesehatan.
Apa pasal yang diterapkan kepada para tersangka? Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 435 jo Pasal 436 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Ancaman hukuman yang dihadapi cukup berat, yaitu maksimal 12 tahun penjara.
Kepala Satuan Narkoba Polres Tasikmalaya Kota, AKP Enjo Sutarjo, menyampaikan bahwa penangkapan ini merupakan bukti komitmen pihak kepolisian dalam memberantas peredaran obat-obatan terlarang di wilayah Tasikmalaya. Pihaknya menghimbau masyarakat untuk berperan aktif melaporkan segala bentuk aktivitas yang mencurigakan terkait peredaran narkoba.
Kesimpulannya, pengungkapan kasus ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan masyarakat dan penegakan hukum yang tegas dalam memberantas peredaran obat-obatan terlarang. Ribuan pil yang berhasil disita menjadi bukti nyata dampak bahaya peredaran obat-obatan tanpa izin yang merugikan masyarakat.