Polisi Cianjur Tangkap Tiga Pengedar Tembakau Sintesis
Tiga tersangka pengedar tembakau sintesis ditangkap di Cianjur, Jawa Barat, dengan barang bukti 24,73 gram tembakau sintesis yang disembunyikan di berbagai lokasi.

Polisi Cianjur mengungkap kasus peredaran tembakau sintesis dengan penangkapan tiga tersangka di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Jawa Barat pada tanggal 30 Januari 2024. Ketiga tersangka, berinisial PJ (26), LM (21), dan GG (31), diamankan bersama 21 paket tembakau sintesis seberat 24,73 gram.
Penangkapan berawal dari laporan warga yang mencurigai aktivitas para tersangka. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap dua tersangka di rumah mereka. Meskipun penggeledahan awal nihil, penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa tembakau sintesis disembunyikan di beberapa tempat berbeda, bahkan di dalam kemasan bekas makanan ringan. Hal ini dilakukan untuk mengelabui petugas dan warga.
Selain tembakau sintesis, polisi juga menyita empat telepon genggam dan satu sepeda motor yang diduga digunakan untuk transaksi. Strategi penyembunyian yang cerdik ini menunjukkan adanya perencanaan yang matang dalam bisnis ilegal ini. Kasus ini sekaligus membuktikan bahwa peredaran narkoba, termasuk tembakau sintesis, masih menjadi masalah serius yang perlu mendapat perhatian.
Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 112 ayat (2) dan atau Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo Permenkes Nomor 36 Tahun 2022 Nomor Urut 182, dengan ancaman hukuman penjara hingga 5 tahun. Polisi mengungkapkan akan mengembangkan penyelidikan untuk menangkap bandar besar yang memasok tembakau sintesis kepada para tersangka. Pasokan diduga berasal dari luar kota Cianjur.
AKP Septian Pratama, Kasat Narkoba Polres Cianjur, menyatakan komitmen kepolisian untuk terus memberantas peredaran narkoba melalui patroli dan razia secara berkala. Ia juga mengimbau masyarakat untuk aktif berperan serta dengan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.
Pengungkapan kasus ini menjadi bukti nyata bahwa sinergitas antara polisi dan masyarakat sangat penting dalam memberantas peredaran gelap narkoba. Langkah proaktif masyarakat memberikan informasi menjadi kunci keberhasilan dalam mengungkap kasus ini. Dengan kerja sama yang erat, diharapkan peredaran gelap narkoba di Cianjur dapat ditekan.
Polisi menegaskan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba. Selain penangkapan, upaya pencegahan dan edukasi kepada masyarakat juga terus digencarkan. Harapannya, masyarakat dapat semakin sadar akan bahaya narkoba dan turut aktif mencegah peredarannya.