Rp500 Juta Subsidi Bunga Pinjaman UMKM Pekanbaru 2025
Pemerintah Kota Pekanbaru mengalokasikan Rp500 juta untuk subsidi bunga pinjaman UMKM pada tahun 2025, melanjutkan program serupa yang telah membantu 217 pelaku UMKM di tahun 2024.

Rp500 Juta untuk UMKM Pekanbaru di 2025: Subsidi Bunga Pinjaman Bank
Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru, Riau, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 juta untuk program subsidi bunga pinjaman bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada tahun 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru, Sarbaini, pada Jumat, 24 Januari 2025.
Program ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah berjalan sejak tahun 2023. Pemkot Pekanbaru berkomitmen untuk mendukung perkembangan UMKM di daerah tersebut melalui bantuan pembiayaan yang lebih terjangkau. Anggaran sebesar Rp500 juta ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Sarbaini menjelaskan bahwa pencairan dana subsidi bunga tersebut masih menunggu proses administrasi anggaran. Diperkirakan, program ini baru dapat berjalan efektif pada bulan Februari 2025. Meski demikian, pendaftaran dan pengajuan berkas dari para pelaku UMKM tetap diterima dan akan diproses lebih lanjut setelah anggaran tersedia.
Program Subsidi Bunga: Mekanisme dan Persyaratan
Program subsidi bunga pinjaman bank ini memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memperoleh pinjaman dengan bunga yang lebih rendah. Besarnya pinjaman yang dapat diajukan berkisar antara Rp1 juta hingga Rp15 juta melalui Bank Perekonomian Rakyat (BPR). Pemkot Pekanbaru menanggung seluruh bunga pinjaman sebesar 12 persen.
Tahun lalu, tercatat 217 pelaku UMKM telah berhasil memperoleh manfaat dari program ini. Namun, dari total 960 pengajuan yang masuk, sebanyak 440 pengajuan ditolak karena tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Salah satu alasan penolakan yang paling umum adalah masalah 'BI Checking', sesuai dengan regulasi yang diterapkan oleh pihak bank.
Tantangan dan Harapan
Meskipun Pemkot Pekanbaru telah berupaya maksimal dalam menyalurkan bantuan ini, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah tingginya jumlah pengajuan yang ditolak karena kendala administrasi dan 'BI Checking'. Pemkot Pekanbaru berharap dapat meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada para pelaku UMKM agar lebih memahami persyaratan dan proses pengajuan agar lebih efektif dan efisien.
Ke depannya, program ini diharapkan dapat semakin meningkatkan akses permodalan bagi pelaku UMKM di Pekanbaru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan adanya dukungan pembiayaan yang lebih terjangkau, diharapkan para pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya dan meningkatkan daya saing di pasar.