UMKM Batam Dapat Suntikan Dana Rp11 Miliar di 2025
Pemerintah Kota Batam menargetkan penyaluran dana bergulir untuk UMKM sebesar Rp11 miliar pada tahun 2025, dengan bunga rendah dan tenor panjang untuk membantu pengembangan usaha mikro dan koperasi.
![UMKM Batam Dapat Suntikan Dana Rp11 Miliar di 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220230.896-umkm-batam-dapat-suntikan-dana-rp11-miliar-di-2025-1.jpeg)
Batam, 07/02/2024 - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, berencana menyalurkan dana bergulir senilai Rp11 miliar kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada tahun 2025. Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memberdayakan pelaku usaha di Batam. Dana ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian kota.
Pendanaan UMKM Batam: Target dan Strategi
Kepala UPTD Pengelolaan Dana Bergulir Kota Batam, Zulfahri, menjelaskan bahwa dana bergulir ini difokuskan untuk membantu UMKM di sektor perdagangan dan jasa, khususnya kuliner yang merupakan sektor mayoritas penerima manfaat. "Dengan bunga rendah dan tenor panjang, cicilan tiap bulannya tidak akan memberatkan pelaku usaha. Kami harap ini bisa dimanfaatkan dengan baik," ujar Zulfahri.
Pada tahun 2024, sebanyak 58 UMKM telah memanfaatkan dana bergulir sebesar Rp5,5 miliar dari total anggaran Rp10 miliar. Angka ini menunjukkan adanya potensi peningkatan pemanfaatan dana bergulir di tahun-tahun mendatang. Pemerintah Batam optimistis target Rp11 miliar di tahun 2025 dapat tercapai.
Skema Pembiayaan dan Sosialisasi
Zulfahri menjelaskan bahwa skema pembiayaan dana bergulir ini menggunakan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), bukan lagi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sejak tahun 2016. "Ini sistemnya BLUD, karena sejak 2015 terakhir menggunakan APBD. Sejak 2016 sampai sekarang, tidak ada lagi target dukungan dari APBD," jelasnya. Untuk memastikan informasi program ini sampai ke masyarakat, pemerintah Batam telah melakukan sosialisasi di 12 kecamatan dan bimbingan teknis (bimtek) yang melibatkan pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Batam.
Meskipun telah dilakukan sosialisasi secara optimal, antusiasme masyarakat untuk mengakses dana bergulir masih terbilang rendah, terutama pasca pandemi COVID-19. Padahal, bunga pinjaman yang ditawarkan sangat rendah, yaitu 4 persen per tahun, jauh di bawah suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Plafon Pinjaman dan Persyaratan
Program dana bergulir ini menawarkan plafon pinjaman yang menarik. UMKM mikro dapat mengajukan pinjaman hingga Rp150 juta, sedangkan koperasi dapat mengajukan hingga Rp300 juta. Tenor pinjaman yang diberikan cukup panjang, yaitu hingga lima tahun. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pelaku usaha dalam mengatur keuangan mereka.
Kendati menawarkan suku bunga ringan dan tenor panjang, kendala utama yang dihadapi pelaku usaha adalah persyaratan jaminan. "Tidak semua pelaku usaha memiliki sertifikat rumah sebagai agunan, sehingga mereka kesulitan mengakses pinjaman ini," ungkap Zulfahri. Ini menjadi tantangan yang perlu diatasi agar program dana bergulir dapat menjangkau lebih banyak UMKM di Batam.
Kesimpulan
Program dana bergulir Rp11 miliar untuk UMKM di Batam pada tahun 2025 merupakan langkah positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, perlu adanya strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi pelaku UMKM, terutama dalam mengatasi kendala persyaratan jaminan. Sosialisasi yang lebih intensif dan mungkin perlu adanya inovasi dalam mekanisme penjaminan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan aksesibilitas program ini.