UMKM Kepri Dapat Suntikan Dana Rp1,2 Miliar Tanpa Bunga
Pemprov Kepri menganggarkan Rp1,2 miliar untuk program pinjaman modal UMKM tanpa bunga melalui kerjasama dengan Bank Riau Kepri Syariah, menargetkan tambahan 200 pelaku UMKM.
![UMKM Kepri Dapat Suntikan Dana Rp1,2 Miliar Tanpa Bunga](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/190248.964-umkm-kepri-dapat-suntikan-dana-rp12-miliar-tanpa-bunga-1.jpg)
UMKM Kepri Dapat Suntikan Dana Rp1,2 Miliar Tanpa Bunga
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025, Pemprov Kepri mengalokasikan dana sebesar Rp1,2 miliar untuk program pinjaman modal UMKM tanpa bunga. Program ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan program serupa di tahun-tahun sebelumnya, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Kepri.
Program Pinjaman Nol Persen Berlanjut
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Kepri, Rionaldi, atau yang akrab disapa Riki, menjelaskan bahwa anggaran Rp1,2 miliar tersebut dialokasikan khusus untuk program pinjaman UMKM tanpa bunga. Ia menambahkan bahwa angka ini berpotensi bertambah jika permintaan pinjaman meningkat. "Kalau memang masih butuh anggaran tambahan, tinggal disesuaikan saja di APBD perubahan 2025," ujar Riki di Tanjungpinang, Sabtu (8/2).
Skema program ini tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemprov Kepri berkolaborasi dengan Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) sebagai penyalur dana. Setiap pelaku UMKM berpotensi mendapatkan pinjaman hingga Rp40 juta, dengan bunga ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Kepri. BRKS berperan penting dalam proses verifikasi dan validasi calon penerima pinjaman, memastikan dana tersebut digunakan sesuai peruntukan.
Target dan Capaian
Riki menargetkan penambahan sekitar 200 pelaku UMKM yang akan memanfaatkan program pinjaman ini di tahun 2025. Sejak diluncurkan pada tahun 2021, program ini telah terbukti sukses membantu 1.400 pelaku UMKM dengan total penyaluran dana mencapai Rp30 miliar. Angka tersebut menunjukkan dampak signifikan program ini terhadap pertumbuhan ekonomi di Kepri.
Meskipun demikian, Riki mengakui adanya hambatan dalam program ini, namun persentasenya sangat kecil. "Setelah kami cek di lapangan pemicunya ternyata ada kasus peminjam meninggal dunia, kemudian ada pula faktor bisnis turun naik tapi tak sampai menyita agunan, namun tetap dicicil sampai selesai," ungkap Riky. Hal ini menunjukkan tingkat keberhasilan program yang tinggi, dengan angka kredit macet yang hanya sekitar 0,1 persen.
Pendampingan dan Pembinaan
Selain penyaluran dana, Pemprov Kepri dan BRKS juga memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para penerima pinjaman. Hal ini bertujuan untuk memastikan dana tersebut digunakan secara efektif untuk meningkatkan usaha, termasuk dalam hal pemasaran, digitalisasi, dan pengembangan bisnis. Pelaku UMKM juga didorong untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti temu bisnis dan pameran.
"Kami pastikan program Gubernur Kepri ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan UMKM," tegas Riki. Program ini tidak hanya memberikan akses modal, tetapi juga dukungan dan pembinaan yang berkelanjutan untuk memastikan keberhasilan usaha para pelaku UMKM. Komitmen Pemprov Kepri ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kepulauan Riau.
Kesimpulan
Program pinjaman UMKM tanpa bunga di Kepri merupakan contoh nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendukung sektor UMKM. Dengan alokasi dana yang cukup besar dan sistem pendampingan yang terintegrasi, program ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kepri. Keberhasilan program ini selama beberapa tahun terakhir menjadi bukti nyata bahwa dukungan pemerintah dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan UMKM.