RSUD Samarinda Bidik Status Internasional, Gunakan Skema KPBU
Pemkot Samarinda mengembangkan RSUD I.A Moeis menjadi rumah sakit pendidikan bertaraf internasional dengan skema KPBU, menarik minat 13 calon rekanan termasuk 4 dari luar negeri, untuk mendukung IKN Nusantara.
![RSUD Samarinda Bidik Status Internasional, Gunakan Skema KPBU](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191650.476-rsud-samarinda-bidik-status-internasional-gunakan-skema-kpbu-1.jpg)
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berambisi besar untuk meningkatkan layanan kesehatan di wilayahnya. Langkah signifikan diambil dengan mengembangkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I.A Moeis menjadi rumah sakit pendidikan bertaraf internasional. Proyek ini diyakini akan menjadi penopang penting bagi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang sedang dibangun.
Skema KPBU: Solusi Pembiayaan RSUD Internasional
Untuk mewujudkan rumah sakit bertaraf internasional, Pemkot Samarinda memanfaatkan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Skema ini memungkinkan pembangunan RSUD I.A Moeis tanpa sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal ini serupa dengan proyek-proyek infrastruktur besar lainnya, seperti jalan tol dan kereta api cepat, di mana swasta berperan besar dalam pembangunannya. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memberikan persetujuan untuk penerapan skema KPBU dalam proyek ini.
Proses lelang proyek telah dimulai dan telah menarik minat 13 calon rekanan, termasuk empat dari luar negeri. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi proyek ini dan prospek Samarinda sebagai kota penyangga IKN. Pemenang tender diperkirakan akan diumumkan pada Juli 2025.
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismed Kusasih, menekankan bahwa status internasional RSUD I.A Moeis bukan hanya sekadar label. Status ini akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara signifikan, sesuai standar internasional. Namun, peningkatan mutu pelayanan ini tidak akan mengabaikan akses masyarakat dari berbagai kalangan, baik mampu maupun tidak mampu.
Dengan skema KPBU, pihak swasta yang terpilih akan bertanggung jawab atas pembangunan dan pengelolaan rumah sakit untuk jangka waktu puluhan tahun. Jika berhasil, RSUD I.A Moeis akan menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menerapkan skema KPBU di sektor kesehatan, menjadi contoh bagi daerah lain.
Potensi Samarinda dan Daya Tarik Investor
Pemkot Samarinda optimistis proyek ini akan sukses menarik minat investor. Lokasi Samarinda yang strategis sebagai kota penyangga IKN menjadi daya tarik utama. Potensi lain di Samarinda juga turut berkontribusi dalam menarik investor untuk berpartisipasi dalam proyek ini. Proses yang diakui tidak mudah, tetapi optimisme Pemkot Samarinda tetap tinggi.
Kesimpulan
Pengembangan RSUD I.A Moeis menjadi rumah sakit bertaraf internasional merupakan langkah maju yang signifikan bagi Kota Samarinda. Penggunaan skema KPBU menunjukkan komitmen Pemkot Samarinda dalam meningkatkan layanan kesehatan tanpa membebani APBD secara penuh. Proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Samarinda, tetapi juga menjadi contoh sukses penerapan KPBU di sektor kesehatan di Indonesia, sekaligus mendukung perkembangan IKN Nusantara.