Rupiah Menguat di Tengah Ketidakpastian Global, BI Jaga Stabilitas
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,15 persen pada Februari 2025, di tengah ketidakpastian pasar global, berkat kebijakan Bank Indonesia yang konsisten.

Bank Indonesia (BI) mengumumkan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,15 persen secara point to point (ptp) pada Februari 2025 hingga tanggal 18. Penguatan ini terjadi di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. Hal ini menunjukkan komitmen kuat BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Februari 2025 di Jakarta, Rabu, menyatakan bahwa penguatan rupiah sejalan dengan konsistensi kebijakan stabilisasi BI. Penguatan ini juga didukung oleh aliran masuk modal asing yang berkelanjutan, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik, serta prospek ekonomi Indonesia yang tetap positif. "Perkembangan tersebut sejalan konsistensi kebijakan stabilisasi Bank Indonesia serta didukung oleh aliran masuk modal asing yang masih berlanjut, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik, serta prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik," kata Perry Warjiyo.
Meskipun menguat 0,15 persen secara ptp, rupiah melemah 1,06 persen secara year to date (ytd) dari level akhir Desember 2024. Namun, jika dibandingkan dengan mata uang negara berkembang mitra dagang utama Indonesia, rupiah relatif stabil. Terhadap mata uang negara maju di luar dolar AS, rupiah bahkan menunjukkan tren penguatan.
Kebijakan BI Perkuat Stabilitas Rupiah
BI menyatakan akan terus mengoptimalkan seluruh instrumen moneter untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Strategi operasi moneter pro-market akan diperkuat melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI). Langkah ini bertujuan untuk menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.
Penguatan kebijakan pemerintah terkait devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) yang berlaku mulai 1 Maret 2025 juga diprediksi akan memberikan dampak positif terhadap stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini akan semakin memperkuat fundamental ekonomi Indonesia dan menarik minat investor asing.
BI optimistis bahwa nilai tukar rupiah akan tetap stabil ke depannya. Hal ini didukung oleh komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar, imbal hasil instrumen keuangan yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif. Dengan berbagai kebijakan yang diterapkan, BI berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Prospek Ekonomi Indonesia Mendukung Stabilitas Rupiah
Prospek ekonomi Indonesia yang positif menjadi salah satu faktor kunci yang mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini kemudian berdampak pada peningkatan permintaan terhadap rupiah, sehingga nilai tukar rupiah cenderung menguat.
Selain itu, inflasi yang terkendali juga berperan penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar. Inflasi yang rendah memberikan kepastian bagi investor dan mengurangi risiko investasi di Indonesia. Kondisi ini membuat investor lebih nyaman untuk berinvestasi dalam jangka panjang, sehingga turut menunjang stabilitas rupiah.
Imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik juga menjadi daya tarik bagi investor asing. Dengan imbal hasil yang kompetitif, investor asing akan lebih tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, sehingga meningkatkan permintaan terhadap rupiah.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan pasar keuangan global dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Komitmen BI yang kuat dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah akan terus menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi global.
Secara keseluruhan, penguatan nilai tukar rupiah pada Februari 2025 menunjukkan kinerja ekonomi Indonesia yang solid dan kebijakan Bank Indonesia yang efektif dalam menjaga stabilitas moneter. Prospek ekonomi yang positif, dikombinasikan dengan kebijakan moneter yang tepat, akan terus mendukung stabilitas nilai tukar rupiah di masa mendatang.