Rutan Rantau Bekali Warga Binaan Keahlian Produksi Meja Baja Ringan
Rutan Rantau, Kalimantan Selatan, melatih tiga warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam pembuatan meja baja ringan untuk bekal kemandirian pasca-pembebasan, sebagai bagian dari program pembinaan yang humanis dan berkelanjutan.

Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Rantau, Kalimantan Selatan, memberikan pelatihan pembuatan meja baja ringan kepada tiga warga binaan pemasyarakatan (WBP). Pelatihan yang berlangsung di Rantau, Kabupaten Tapin, pada Selasa, 22 April 2024 ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang dicanangkan Rutan Rantau untuk membekali WBP dengan keterampilan guna mendukung kehidupan mereka setelah bebas nanti. Inisiatif ini menjawab pertanyaan apa yang dilakukan (pelatihan pembuatan meja baja ringan), siapa yang terlibat (tiga WBP dan petugas Rutan Rantau), di mana (Rutan Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan), kapan (22 April 2024), mengapa (untuk bekal kemandirian WBP pasca-pembebasan), dan bagaimana (dengan pelatihan praktik langsung).
Pelaksana Tugas Kepala Rutan Rantau, Rahmad Pijati, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan upaya jangka panjang rutan untuk memastikan para WBP memiliki bekal keterampilan yang bermanfaat setelah menjalani masa hukuman. Pelatihan ini mencakup praktik langsung mulai dari proses pemotongan bahan, perakitan, hingga penyelesaian akhir. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan etos kerja para WBP.
Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk membentuk WBP yang mandiri dan produktif, sehingga mereka dapat berkontribusi positif bagi masyarakat setelah bebas. Dengan memiliki keahlian membuat meja baja ringan, diharapkan para WBP memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan dan memulai usaha kecil menengah (UKM) setelah mereka kembali ke tengah masyarakat. Program ini juga mencerminkan komitmen Rutan Rantau dalam menjalankan pembinaan yang humanis dan berkelanjutan.
Membekali Warga Binaan dengan Keterampilan yang Bermanfaat
Rahmad Pijati menekankan pentingnya program pembinaan berkelanjutan bagi para WBP. "Kami ingin memastikan setiap warga binaan Rutan Rantau memiliki kemampuan kerja yang layak serta siap bersaing di dunia usaha maupun industri kecil menengah setelah menjalani masa hukumannya," katanya. Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan mentalitas kerja keras yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Selain pelatihan pembuatan meja baja ringan, Rutan Rantau berencana untuk menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan lainnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan beragam pilihan keterampilan bagi para WBP sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan demikian, diharapkan para WBP memiliki lebih banyak pilihan dalam mencari nafkah setelah bebas.
Program ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih positif dan mendukung proses reintegrasi sosial para WBP. Dengan memberikan bekal keterampilan dan kepercayaan diri, Rutan Rantau berupaya untuk membantu para WBP menjadi anggota masyarakat yang produktif dan bertanggung jawab.
Transformasi Sosial Melalui Pembinaan Keterampilan
Rutan Rantau berharap program pembinaan ini dapat menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan hukum, tetapi juga sebagai ruang transformasi sosial bagi warga binaan. Dengan memberikan pelatihan keterampilan, Rutan Rantau berupaya untuk mengubah paradigma pemasyarakatan yang selama ini lebih fokus pada aspek hukum semata.
Pelatihan ini merupakan bagian dari strategi pembinaan yang humanis dan berkelanjutan. Rutan Rantau berkomitmen untuk terus mengembangkan program pembinaan yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan para WBP, sehingga mereka dapat kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan dan mentalitas yang siap menghadapi tantangan kehidupan.
Dengan memberikan kesempatan untuk belajar keterampilan baru, Rutan Rantau memberikan harapan baru bagi para WBP untuk masa depan yang lebih baik. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lain dalam upaya menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih humanis dan efektif.
Ke depannya, Rutan Rantau akan terus berupaya meningkatkan kualitas program pembinaan yang ada, termasuk dengan memperluas jenis pelatihan keterampilan dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti lembaga pelatihan kerja dan dunia usaha.
Dengan demikian, diharapkan para WBP dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan berkontribusi positif bagi masyarakat setelah menjalani masa hukumannya. Program ini merupakan wujud nyata komitmen Rutan Rantau dalam mendukung reintegrasi sosial para WBP.