Satpol PP Sukabumi Razia Kafe dan Restoran: Sosialisasi Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Satpol PP Sukabumi gencar melakukan sidak ke kafe dan restoran untuk mensosialisasikan dan menegakkan Perda KTR Kota Sukabumi Nomor 3 Tahun 2014, dengan ancaman denda dan kurungan bagi pelanggar.

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat, 1 September 2023, menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kafe dan restoran. Sidak ini merupakan bagian dari upaya penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Sukabumi Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Sasaran sidak adalah tempat usaha yang masuk dalam kategori KTR, dengan tujuan mensosialisasikan dan mengawasi penerapan Perda tersebut.
Kasat Pol PP dan Damkar Kota Sukabumi, Ayi Jamiat, menjelaskan bahwa sidak dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, kepolisian, dan TNI. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada para pemilik usaha terkait aturan dalam Perda KTR. "Sidak ini kami lakukan untuk menegakkan Perda KTR, di mana untuk saat ini yang menjadi target sidak adalah rumah makan, restoran, kafe dan sejenisnya," ujar Ayi Jamiat.
Setelah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada para pengelola tempat usaha, petugas gabungan memasang stiker KTR di lokasi yang telah disidak. Stiker ini menandakan larangan merokok di area tersebut. Pihak Satpol PP juga menekankan sanksi yang tercantum dalam Perda KTR bagi para pelanggar, yaitu ancaman hukuman kurungan penjara maksimal dua bulan dan denda maksimal Rp5 juta.
Penerapan Perda KTR di Kota Sukabumi
Ayi Jamiat menambahkan bahwa saat ini, penegakan Perda KTR masih difokuskan pada sosialisasi dan teguran. Namun, ke depannya, sanksi akan diterapkan secara tegas bagi mereka yang terbukti melanggar. "Saat ini penegakan Perda KTR masih dalam bentuk sosialisasi dan teguran kepada pemilik atau pengusaha rumah makan, namun ke depan sanksi tersebut akan diberlakukan, sehingga siapa yang terbukti melanggar harus siap terkena sanksi," tambahnya.
Sosialisasi mengenai larangan merokok dan sanksi yang tercantum dalam Perda KTR telah dan akan terus dilakukan secara gencar oleh Satpol PP Sukabumi. Sasaran sosialisasi tidak hanya terbatas pada kafe dan restoran, tetapi juga mencakup tempat perbelanjaan dan hotel.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengendalian dan pengawasan KTR di Kota Sukabumi. Dengan adanya sosialisasi dan penegakan Perda KTR yang konsisten, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas asap rokok di Kota Sukabumi.
Selain sosialisasi dan pemasangan stiker, Satpol PP juga memberikan edukasi kepada para pemilik usaha mengenai pentingnya menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas asap rokok bagi karyawan dan pengunjung. Mereka juga menjelaskan detail aturan dalam Perda KTR dan bagaimana cara untuk mematuhinya.
Langkah-langkah ke Depan
Ke depannya, Satpol PP Sukabumi berencana untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan Perda KTR. Mereka akan melakukan sidak secara rutin dan memberikan sanksi tegas kepada mereka yang melanggar aturan. Selain itu, mereka juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya KTR.
Dengan adanya kerjasama antara Satpol PP, Dinas Kesehatan, Kepolisian, dan TNI, diharapkan upaya penegakan Perda KTR di Kota Sukabumi dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok dan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.
Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi seluruh warganya. Penegakan Perda KTR merupakan salah satu langkah nyata dalam mewujudkan komitmen tersebut.
Semoga dengan adanya tindakan tegas ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kepatuhan terhadap peraturan daerah semakin meningkat.