Dinkes Sukabumi Perkuat Satgas KTR: Wujudkan Kota Sehat Tanpa Asap Rokok
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi memperkuat Satgas KTR untuk menegakkan Perda KTR No. 3 Tahun 2014, memberikan edukasi bahaya merokok, dan menindak pelanggar.

Kota Sukabumi, Jawa Barat, tengah gencar mewujudkan visi sebagai kota sehat. Upaya ini diwujudkan melalui penguatan peran Satuan Tugas Kawasan Tanpa Rokok (Satgas KTR) oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi. Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan pengawasan dan penegakan aturan terkait kawasan bebas asap rokok di berbagai fasilitas umum.
"Satgas KTR ini memiliki peran serta tugas penting dalam melakukan pengawasan dan menindak siapapun yang terbukti melanggar aturan KTR atau yang merokok di kawasan bebas asap rokok" ungkap Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kota Sukabumi, Ima Salamah, pada Jumat, 28 Februari 2024.
Pernyataan tersebut menekankan pentingnya peran aktif Satgas KTR dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi seluruh warga Kota Sukabumi, bebas dari ancaman bahaya asap rokok. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Penegakan Perda KTR dan Pelatihan Satgas
Ima Salamah menjelaskan bahwa Satgas KTR berperan krusial dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Sukabumi Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Perda ini menetapkan berbagai lokasi sebagai kawasan tanpa rokok, termasuk fasilitas kesehatan, pendidikan, ibadah, tempat bermain anak, tempat umum, dan angkutan umum.
Untuk memastikan efektivitas tugas di lapangan, anggota Satgas KTR telah mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas pengawasan dan penindakan.
Lebih lanjut, pelatihan tersebut juga difokuskan pada optimalisasi pelaksanaan Perda KTR, mulai dari tahap pengawasan hingga penindakan. Harapannya, pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap Perda KTR.
Selain penegakan aturan, Satgas KTR juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini meliputi penjelasan tentang aturan KTR, sanksi bagi pelanggar, serta bahaya merokok dan paparan asap rokok bagi kesehatan.
Sanksi Pelanggaran Perda KTR
Ima Salamah menegaskan bahwa sesuai dengan Perda KTR, sanksi bagi pelanggar cukup tegas. Pelanggar dapat dikenai hukuman kurungan penjara maksimal dua bulan atau denda maksimal Rp5 juta. Besarnya sanksi ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mendorong kepatuhan masyarakat.
Dengan adanya sanksi yang jelas, diharapkan masyarakat akan lebih patuh terhadap aturan KTR dan turut serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Penegakan aturan yang tegas ini menjadi salah satu kunci keberhasilan program mewujudkan Kota Sukabumi sebagai kota sehat.
Upaya Kolaboratif Menuju Sukabumi Sehat
Penguatan peran Satgas KTR merupakan bagian dari upaya kolaboratif yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Sukabumi untuk mewujudkan kota yang sehat dan nyaman bagi warganya. Kerja sama antar instansi dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Dengan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah dan kesadaran masyarakat, diharapkan Kota Sukabumi dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan lingkungan bebas asap rokok dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakatnya. Program ini tidak hanya berfokus pada penegakan aturan, tetapi juga pada edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok.
Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak inovasi dan strategi yang diterapkan untuk mendukung program ini, sehingga target mewujudkan Kota Sukabumi sebagai kota sehat dapat tercapai secara optimal. Partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk keberhasilan program ini.