Satpolairud Evakuasi Nelayan Tasikmalaya yang Selamat Setelah Perahunya Terbalik dihantam Gelombang
Satpolairud Polres Tasikmalaya berhasil mengevakuasi seorang nelayan, Deden, yang selamat setelah perahunya, Nukasep, terbalik diterjang gelombang tinggi di perairan Mandalajaya, Tasikmalaya.

Kecelakaan laut terjadi di perairan Mandalajaya, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Sabtu, 26 April 2024. Seorang nelayan bernama Deden, warga Cipatujah, Tasikmalaya, mengalami kecelakaan saat melaut. Perahunya, bernama Nukasep, terbalik setelah dihantam gelombang tinggi. Beruntung, nelayan tersebut selamat setelah berenang sekitar satu kilometer menuju pantai.
Kejadian bermula ketika Deden pergi melaut seorang diri pada Jumat sore, 25 April 2024, dari Dermaga Pantai Pamayangsari untuk mencari ikan. Setelah melaut semalaman, dini hari Sabtu, saat hendak menurunkan jangkar, angin kencang dan gelombang tinggi menerjang perahunya. Gelombang yang besar membuat jangkar tidak mampu menahan perahu sehingga perahu terseret dan akhirnya terbalik.
Deden yang terjatuh ke laut berhasil menyelamatkan diri karena keahliannya berenang. Ia berenang sejauh 500 hingga 1000 meter dari lokasi perahu karam hingga mencapai pantai. Kejadian ini kemudian dilaporkan dan tim Satpolairud Polres Tasikmalaya bersama nelayan lain segera melakukan evakuasi terhadap nelayan dan perahu yang rusak tersebut.
Evakuasi Nelayan dan Perahu Nukasep
Setelah menerima laporan, personel Satpolairud Polres Tasikmalaya, dibantu oleh petugas keamanan lainnya dan nelayan setempat, langsung menuju lokasi kejadian. Mereka berhasil mengevakuasi Deden dan menarik perahu Nukasep ke pantai. Kondisi Deden dilaporkan selamat dan telah mendapat penanganan medis serta menjalani pemeriksaan terkait kronologi kejadian.
Kepala Satpolairud Polres Tasikmalaya, Iptu Dudung Supriatna, membenarkan kejadian tersebut. "Benar ada kejadian kecelakaan laut yang menghantam perahu nelayan di tengah lautan dan sudah dievakuasi," kata Dudung. Ia juga menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan keterangan Deden.
Dudung menambahkan bahwa dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun perahu nelayan mengalami kerusakan yang ditaksir mencapai Rp20 juta. "Dalam kejadian itu dipastikan tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi saja sebesar Rp20 juta karena perahunya rusak," jelasnya.
Imbauan Keselamatan Bagi Nelayan
Iptu Dudung Supriatna mengimbau para nelayan untuk selalu waspada dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut. "Kami imbau nelayan hati-hati, apalagi saat cuaca buruk atau gelombang tinggi," pesannya. Ia menekankan pentingnya menghindari aktivitas melaut jika cuaca buruk untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Pihak berwenang juga mengingatkan pentingnya pengecekan kondisi perahu dan peralatan keselamatan sebelum melaut. Persiapan yang matang dan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca merupakan langkah penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan laut bagi para nelayan.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di laut. Selain keahlian berenang, kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap kondisi alam sangat krusial bagi keselamatan nelayan. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua nelayan di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya.