Semburan Gas di Sumur Minyak Tua Blora: BPBD dan Tim Gabungan Lakukan Penanganan
BPBD Blora bersama tim gabungan menangani semburan gas dan minyak dari sumur tua di Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, yang berdampak pada lingkungan sekitar dan telah menyebabkan pencemaran sungai.

Blora, 14 Februari 2024 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bersama tim gabungan bergerak cepat menangani semburan gas dan minyak dari sebuah sumur minyak tua di Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban. Peristiwa yang terjadi pada Kamis pagi tersebut langsung mendapat perhatian serius mengingat potensi dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kronologi Kejadian dan Penanganan Awal
Semburan air bercampur minyak dan gas pertama kali diketahui warga sekitar pukul 07.00 WIB pada Kamis, 13 Februari 2024. Bau gas menyengat tercium hingga jarak 20 meter dari lokasi kejadian di Dukuh Kedinding, Desa Ngraho. Lokasi sumur tua ini berada sekitar 10 meter dari sumur minyak milik Pertamina PT KSO Field (Caluk 1).
Warga yang hendak mencari rumput di sawah menyaksikan semburan mencapai ketinggian sembilan meter. Selain semburan, warga juga mengamati tanah di sekitar bekas sumur merekah dengan rembesan minyak bercampur air. Laporan warga langsung ditindaklanjuti oleh BPBD Blora dan tim gabungan.
Agung Triyono dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora menjelaskan, "Peristiwa ini perlu penanganan segera untuk mencegah dampak yang lebih luas terhadap masyarakat dan lingkungan."
Sejarah Sumur dan Upaya Pencegahan
Sumur minyak tua di lahan Perhutani ini bukan kali pertama mengalami masalah. Pada tahun 2024, sumur ini pernah mengalami kejadian serupa. Lebih jauh lagi, pada tahun 2010, PT KSO Field melakukan pengeboran di lokasi sekitar 10 meter dari sumur tua ini, yang dikenal sebagai Caluk 1.
Akibat semburan tersebut, air bercampur minyak dan gas mengalir ke Sungai Uyah Dukuh Kedinding dan Sungai Gelandangan hingga Desa Wado. Meskipun sempat berhenti sekitar pukul 23.10 WIB pada tanggal 13 Februari dan berpindah ke titik lain, semburan kembali terjadi pada Jumat pagi, 14 Februari 2024, dengan ketinggian sekitar satu meter.
Langkah-langkah Penanganan Lanjutan
Tim gabungan dan Pertamina PT KSO Field langsung mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan. Mereka memasang barier atau oil boom di sepanjang aliran Sungai Kedinding untuk mencegah pencemaran meluas. Hingga saat ini, setidaknya delapan titik barier telah dipasang, dan jumlahnya akan ditambah jika diperlukan.
"Upaya pencegahan dan penanganan terus dilakukan," tambah Agung Triyono. Penanganan ini melibatkan berbagai pihak untuk memastikan semburan dapat diatasi dan dampak lingkungan diminimalisir.
Kesimpulan
Semburan gas dan minyak dari sumur tua di Blora menjadi perhatian serius bagi BPBD dan tim gabungan. Penanganan cepat dan terkoordinasi dilakukan untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih luas. Pemasangan barier di sungai serta pemantauan ketat terus dilakukan untuk memastikan situasi terkendali.