Sidang Kasus Penembakan Bos Rental: Video Bukti akan Diputar
Pengadilan Militer II-08 Jakarta akan memutar rekaman video sebagai bukti tambahan dalam sidang lanjutan kasus penembakan bos rental mobil yang melibatkan tiga oknum TNI AL pada Senin, 3 Maret 2025.

Pengadilan Militer II-08 Jakarta akan menggelar sidang lanjutan kasus penembakan bos rental mobil yang menjerat tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL) pada Senin, 3 Maret 2025. Sidang ini akan menampilkan bukti baru berupa rekaman video terkait peristiwa tersebut. Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Mayor Laut Hukum Arin Fauzam, pada Minggu, 2 Maret 2025.
"Oditur akan mengajukan barang bukti tambahan yaitu berupa rekaman video yang besok akan kita saksikan bersama barang bukti tambahan yang diajukan," ujar Mayor Arin. Namun, ia belum dapat menjelaskan secara detail isi dari rekaman video tersebut. Ia menambahkan bahwa detail isi video akan dijelaskan oleh Oditur Militer secara resmi selama persidangan.
Selain pemutaran video, sidang besok juga akan melanjutkan pemeriksaan saksi. Nengsih (45), yang berhalangan hadir pada sidang sebelumnya karena anaknya sakit, akan memberikan kesaksian. Saksi tambahan lainnya, Ramli, yang juga merupakan korban penembakan dan kondisinya sedang menurun, juga akan diperiksa. Ramli sebelumnya tidak dapat hadir karena alasan kesehatan.
Pemeriksaan Saksi dan Transparansi Sidang
Sidang lanjutan pada Senin, 3 Maret 2025, akan difokuskan pada pemeriksaan saksi Nengsih dan Ramli. Keduanya merupakan saksi kunci yang keterangannya diharapkan dapat memperjelas kronologi kejadian penembakan. Nengsih, yang merupakan saksi mata, dijadwalkan akan memberikan keterangan terkait peristiwa yang terjadi di lokasi kejadian. Sementara Ramli, sebagai korban selamat, akan memberikan kesaksian dari sudut pandang korban.
Proses persidangan akan tetap dilakukan secara terbuka untuk umum, sehingga media dan masyarakat dapat memantau jalannya persidangan. Hal ini ditegaskan oleh Mayor Arin, yang juga menjamin proses persidangan akan berlangsung secara profesional, independen, imparsial, transparan, dan akuntabel. Transparansi ini diharapkan dapat memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Kehadiran saksi-saksi kunci ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai peristiwa penembakan tersebut. Informasi yang didapat dari keterangan saksi akan menjadi bagian penting dalam proses pengadilan untuk menentukan keputusan yang adil dan objektif.
Tiga Oknum TNI AL Didakwa
Ketiga oknum anggota TNI AL yang menjadi terdakwa dalam kasus ini adalah Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo, Sersan Satu Akbar Adli, dan Sersan Satu Rafsin Hermawan. Mereka didakwa melakukan penadahan terkait kasus penembakan bos rental mobil di rest area KM45 Tol Tangerang-Merak pada 2 Januari 2025.
Selain pasal penadahan, Bambang Apri Atmojo dan Akbar Adli juga didakwa melanggar pasal 340 KUHP junto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 338 KUHP junto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, terkait pasal pembunuhan berencana. Dakwaan ini menunjukkan tingkat keseriusan kasus dan potensi hukuman yang akan dijatuhkan kepada para terdakwa.
Proses hukum akan terus berjalan untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan ditegakkan. Peran Pengadilan Militer II-08 Jakarta dalam menangani kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat keterlibatan oknum TNI AL dalam kasus tersebut. Publik menantikan hasil persidangan dan berharap proses hukum berjalan dengan adil dan transparan.
Dengan pemutaran video bukti dan pemeriksaan saksi-saksi kunci, diharapkan sidang lanjutan ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai peristiwa penembakan tersebut dan membantu pengadilan dalam mengambil keputusan yang tepat. Proses persidangan yang terbuka untuk umum juga menunjukkan komitmen pengadilan terhadap transparansi dan akuntabilitas.