Sidang Penembakan Bos Rental: Saksi Kunci Nengsih Absen karena Sakit
Saksi Nengsih absen di sidang kelima kasus penembakan bos rental mobil yang melibatkan tiga oknum TNI AL, pembacaan BAP-nya pun dilakukan.

Sidang kelima kasus penembakan bos rental mobil di Tol Tangerang-Merak yang melibatkan tiga oknum TNI Angkatan Laut (AL) sebagai terdakwa kembali digelar di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Senin (3/3). Sidang yang dimulai pukul 09.10 WIB ini seharusnya menghadirkan saksi kunci, Nengsih (45). Namun, yang terjadi justru ketidakhadiran saksi tersebut dikarenakan sakit.
Ketidakhadiran Nengsih membuat jalannya sidang sedikit terhambat. Mayor Chk Gori Rambe, Oditur Militer dari Oditurat Militer II-07 Jakarta yang menangani perkara ini, menjelaskan bahwa pihak kejaksaan telah berupaya memanggil Nengsih, namun yang bersangkutan masih dalam keadaan sakit. Hal ini disampaikan langsung di hadapan Hakim Ketua Letnan Kolonel Chk Arif Rachman, beserta Hakim Anggota Letnan Kolonel Chk Nanang Subeni dan Letnan Kolonel Chk Gatot Sumarjono.
Karena ketidakhadiran Nengsih, Oditur Militer mengajukan solusi untuk membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Nengsih yang telah dilakukan sebelumnya dan telah disumpah. Hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku dalam persidangan. Usulan tersebut kemudian disetujui oleh penasihat hukum para terdakwa.
Jalannya Persidangan dan Terdakwa
Sidang yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Chk Arif Rachman ini menghadirkan tiga terdakwa oknum TNI AL. Ketiga terdakwa tersebut didakwa melakukan penadahan atas kasus penembakan bos rental mobil yang terjadi di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis (2/1). Mereka adalah Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo (terdakwa satu), Sersan Satu Akbar Adli (terdakwa dua), dan Sersan Satu Rafsin Hermawan (terdakwa tiga).
Selain pasal penadahan, dua terdakwa, yakni Bambang Apri Atmojo dan Akbar Adli, juga didakwa melanggar pasal 340 KUHP Jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 338 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP terkait pasal pembunuhan berencana. Dakwaan ini menunjukkan dugaan keterlibatan yang lebih serius dari kedua terdakwa tersebut dibandingkan terdakwa Rafsin Hermawan.
Proses pembacaan BAP Nengsih berjalan lancar tanpa kendala berarti. Meskipun ketidakhadiran saksi kunci ini sedikit menghambat jalannya persidangan, namun sidang tetap dapat berlanjut dengan tertib dan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Pihak pengadilan memastikan bahwa hak-hak para terdakwa tetap terlindungi selama proses persidangan.
Kronologi Penembakan dan Peran Terdakwa
Kasus penembakan bos rental mobil ini terjadi di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis, 2 Januari 2024. Ketiga terdakwa diduga terlibat dalam kasus ini, dengan peran yang berbeda-beda. KLK Bambang Apri Atmojo dan Sersan Satu Akbar Adli didakwa terlibat langsung dalam penembakan, sedangkan Sersan Satu Rafsin Hermawan diduga terlibat dalam penadahan barang bukti.
Detail lebih lanjut mengenai peran masing-masing terdakwa dan bukti-bukti yang diajukan oleh jaksa penuntut umum masih akan diungkap dalam persidangan selanjutnya. Publik masih menunggu kejelasan mengenai motif di balik penembakan tersebut dan bagaimana keterlibatan ketiga terdakwa dalam peristiwa tersebut.
Proses persidangan akan terus berlanjut hingga putusan akhir dijatuhkan. Ketiga terdakwa saat ini masih dalam tahap pembuktian, dan diharapkan proses persidangan ini dapat mengungkap seluruh fakta dan keadilan dapat ditegakkan.
Ketidakhadiran Nengsih memang menyisakan pertanyaan, namun dengan pembacaan BAP, proses hukum tetap berjalan. Publik berharap agar persidangan selanjutnya dapat berjalan lebih lancar dan semua fakta terungkap.