Saksi Lihat Korban Penembakan di Rest Area KM 45 Berlindung di Warung
Sidang kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak memasuki babak baru dengan kesaksian Nengsih yang melihat korban tertembak berlindung di depan warungnya.

Jakarta, 3 Maret 2024 - Sebuah kesaksian penting terungkap dalam sidang kelima kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak. Nengsih (45), seorang saksi mata dan pelayan warung kopi di dekat lokasi kejadian, memberikan keterangan mengejutkan terkait peristiwa tersebut. Kejadian bermula di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis, 2 Januari 2024. Nengsih melihat keributan yang berujung pada suara tembakan dan korban yang terluka mencari perlindungan di depan warungnya.
Menurut kesaksian yang dibacakan Oditur Militer Mayor Chk Gori Rambe di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Nengsih melihat korban penembakan berlindung di depan warungnya, tepatnya di bawah pohon kamboja, beberapa menit setelah terdengar suara tembakan dan teriakan "maling mobil". Kejadian ini terjadi tepat di depan warung kopi Nengsih, yang terletak di samping Indomaret di rest area tersebut. Nengsih mengaku mendengar empat kali tembakan sebelum akhirnya melihat korban yang terluka.
Setelah situasi mereda, Nengsih keluar dari warung dan melihat dua orang korban tertembak. Ia kemudian menyaksikan korban diangkat dan dibawa pergi menggunakan mobil putih yang terparkir di depan Indomaret. Kesaksian Nengsih memberikan gambaran detail mengenai kronologi kejadian dan posisi korban setelah penembakan, menguatkan fakta-fakta yang telah dikumpulkan dalam proses penyidikan.
Kronologi Penembakan dan Kesaksian Nengsih
Sebelum suara tembakan, Nengsih melihat kerumunan orang yang terlibat adu mulut di samping warungnya. Setelahnya, terdengar teriakan "maling mobil", disusul dengan suara tembakan sebanyak empat kali. Ketakutan, Nengsih berlindung di dalam warung. Setelah keadaan kondusif, ia melihat korban penembakan mencari perlindungan di depan warungnya sebelum akhirnya dilarikan ke mobil putih.
"Selang beberapa menit (setelah suara tembakan dan teriakan maling mobil) ada orang yang terkena tembakan datang dan berlindung di depan warung saksi, tepatnya di bawah pohon Kamboja," ungkap kesaksian Nengsih yang dibacakan oleh Oditur Militer.
Keterangan Nengsih sangat krusial karena memberikan gambaran langsung mengenai kondisi di lokasi kejadian pasca penembakan. Posisi warungnya yang dekat dengan lokasi kejadian membuat kesaksiannya menjadi sangat berbobot dalam mengungkap kebenaran kasus ini.
Detail lokasi kejadian, yaitu di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, juga diperjelas dalam kesaksian. Hal ini membantu untuk rekonstruksi kejadian yang lebih akurat.
Terdakwa dan Dakwaan
Sidang yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Chk Arif Rachman ini menghadirkan tiga terdakwa anggota TNI Angkatan Laut (AL): Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo, Sersan Satu Akbar Adli, dan Sersan Satu Rafsin Hermawan. Ketiganya didakwa melakukan penadahan terkait kasus penembakan tersebut.
Lebih lanjut, Bambang Apri Atmojo dan Akbar Adli juga didakwa melanggar pasal 340 KUHP Jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 338 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, terkait dengan dugaan pembunuhan berencana. Dakwaan ini menunjukkan beratnya tuduhan yang dihadapi para terdakwa.
Sidang ini menjadi bagian penting dalam mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan ditegakkan. Kesaksian Nengsih diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai peristiwa penembakan tersebut.
Proses persidangan masih berlanjut, dan diharapkan akan memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat.
Proses hukum akan terus berjalan untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan ditegakkan bagi korban dan keluarga korban.