Saksi Sebut Teriakan \"Maling Mobil\" di TKP Penembakan Bos Rental Mobil KM 45
Kesaksian Nengsih, saksi kunci dalam kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, menyebut adanya keributan dan teriakan \"maling mobil\" sebelum insiden penembakan.

Jakarta, 3 Januari 2024 - Sidang lanjutan kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak memasuki babak baru. Kesaksian Nengsih (45), seorang saksi mata yang juga pelayan warung kopi di dekat lokasi kejadian, menjadi sorotan. Nengsih, yang memberikan keterangan melalui Oditur Militer Mayor Chk Gori Rambe karena alasan kesehatan, mengungkapkan kronologi peristiwa yang mengarah pada penembakan tersebut.
Menurut keterangan Nengsih, peristiwa bermula dari keributan antara beberapa orang di dekat Indomaret, samping warungnya. Sekitar lima orang terlibat adu mulut dan terlihat aksi pemukulan. Kejadian ini berlangsung tepat di depan warung kopi tempat Nengsih bekerja. Ia menuturkan, "Kronologi terjadinya penembakan di rest area KM45 Tangerang pada Kamis (2/1) pukul 04.30 WIB saksi (Nengsih) melihat ada orang dipukul sambil adu mulut di samping atau pojok Indomaret oleh beberapa orang kurang lebih lima orang," demikian keterangan Nengsih yang dibacakan oleh Oditur Militer.
Sekitar 15 menit setelah keributan, Nengsih mendengar suara tembakan. Karena takut, ia segera masuk ke dalam warung untuk berlindung. Namun, suara tembakan terdengar lagi, kali ini sebanyak empat kali. Bersamaan dengan itu, ia mendengar teriakan histeris, \"Maling mobil! Maling mobil!\" Para pelaku kemudian berlarian meninggalkan lokasi kejadian.
Keributan dan Teriakan \"Maling Mobil\" Sebelum Penembakan
Keterangan Nengsih memberikan gambaran situasi yang menegangkan sebelum terjadinya penembakan. Adu mulut dan pemukulan yang melibatkan beberapa orang menjadi indikasi awal dari peristiwa tersebut. Teriakan \"maling mobil\" semakin memperkuat dugaan adanya perselisihan terkait kendaraan.
Kehadiran Nengsih sebagai saksi mata memberikan detail penting dalam rekonstruksi kejadian. Penglihatannya terhadap keributan dan teriakan \"maling mobil\" sebelum suara tembakan menjadi petunjuk krusial bagi penyidik untuk mengungkap motif dan kronologi penembakan tersebut. Kesaksiannya diharapkan dapat membantu pengadilan dalam mengambil keputusan yang adil dan objektif.
Meskipun Nengsih tidak dapat hadir langsung dalam persidangan, keterangannya yang telah tercatat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tetap memiliki bobot hukum yang sah. Hal ini menunjukkan pentingnya dokumentasi yang akurat dan teliti dalam proses hukum.
Tiga Oknum TNI AL Didakwa
Sidang yang dipimpin oleh Hakim Ketua Letnan Kolonel Chk Arif Rachman ini menghadirkan tiga terdakwa anggota TNI Angkatan Laut (AL). Mereka didakwa melakukan penadahan atas kasus penembakan tersebut. Dua dari tiga terdakwa, KLK Bambang Apri Atmojo dan Sertu Akbar Adli, juga didakwa melanggar pasal 340 KUHP Jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 338 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP terkait pembunuhan berencana.
Proses persidangan ini menjadi perhatian publik, mengingat keterlibatan oknum TNI AL dalam kasus ini. Publik menantikan keadilan dan transparansi dalam proses hukum yang sedang berlangsung. Semoga keterangan saksi-saksi dan bukti-bukti yang diajukan dapat mengungkap seluruh fakta yang terjadi.
Proses hukum akan terus berjalan guna mengungkap kebenaran di balik kasus penembakan ini. Peran saksi mata seperti Nengsih sangat penting untuk mengungkap fakta-fakta yang terjadi dan memastikan keadilan tertegak.
Sidang kasus penembakan ini masih terus berlanjut, dan diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat.
Poin Penting:
- Saksi Nengsih melihat keributan dan pemukulan sebelum penembakan.
- Teriakan \"maling mobil\" terdengar sebelum tembakan terjadi.
- Nengsih mendengar empat kali tembakan.
- Tiga oknum TNI AL didakwa terlibat dalam kasus ini.
- Sidang masih berlanjut untuk mengungkap fakta dan keadilan.