Sistem Satu Arah Diterapkan 15 Kali di Jalur Nasional Garut untuk Urai Kemacetan Mudik Lebaran
Kepolisian Garut memberlakukan sistem satu arah sebanyak 15 kali di jalur Limbangan-Malangbong untuk mengatasi kepadatan arus mudik Lebaran H-2, meningkat dari 10 kali di H-3.

Kepadatan arus mudik Lebaran di jalur nasional Limbangan-Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, memaksa Kepolisian Resor (Polres) Garut memberlakukan sistem satu arah atau 'one way' sebanyak 15 kali pada Sabtu, 29 April 2023. Penerapan sistem ini berlangsung dari dini hari hingga sore hari. Hal ini dilakukan untuk mengurai kepadatan kendaraan yang menuju Tasikmalaya dari arah Nagreg, Kabupaten Bandung.
Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut, Iptu Aang Andi Suhandi, jumlah penerapan sistem satu arah ini meningkat dibandingkan hari sebelumnya (H-3 Lebaran) yang hanya 10 kali. Beliau menyatakan, "Dari dini hari sampai sore ini sudah melaksanakan 15 kali pengurasan buka tutup atau 'one way' sepenggal." Kepadatan arus kendaraan di H-2 Lebaran ini dinilai lebih tinggi dibandingkan H-3 Lebaran.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurai volume kendaraan yang cukup signifikan dari arah Bandung menuju Tasikmalaya. Iptu Aang menjelaskan, "Untuk arus lalu lintas jalur Limbangan-Malangbong dibandingkan hari-hari sebelumnya ini merupakan arus mudik yang terbesar." Pemberlakuan sistem satu arah menjadi strategi efektif untuk mengatasi titik-titik rawan kemacetan di jalur tersebut.
Titik Rawan Kemacetan di Jalur Limbangan-Malangbong
Beberapa titik di jalur Limbangan-Malangbong menjadi penyebab utama kepadatan lalu lintas. Iptu Aang menyebutkan, aktivitas masyarakat di Pasar Limbangan dan keluar masuknya kendaraan di persimpangan jalan Limbangan-Leuwigoong menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan. Selain itu, persimpangan jalan dan aktivitas di Pasar Bandrek, Pasar Lewo, dan Pasar Malangbong juga turut berkontribusi pada kepadatan.
Lebih lanjut, Iptu Aang menjelaskan, "Titik simpul kepadatannya di Pasar Limbangan, dan pertigaan Leuwigoong, dan pertigaan Bandrek, dan terus lagi di Pasar Lewo, dan Malangbong, dan pertigaan Malangbong arah ke Wado." Kemacetan di titik-titik tersebut memaksa pihak kepolisian untuk secara berkala memberlakukan sistem satu arah guna memastikan kelancaran arus mudik.
Sistem satu arah menjadi solusi untuk mengurai kepadatan kendaraan yang signifikan di jalur tersebut. Strategi ini terbukti efektif dalam mengatasi kemacetan yang disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk aktivitas pasar dan persimpangan jalan yang padat.
Antisipasi Kemacetan di Masa Mudik
Polres Garut telah mengantisipasi potensi kemacetan di jalur Limbangan-Malangbong dengan berbagai strategi. Salah satunya adalah penerapan sistem satu arah secara berkala. Selain itu, kemungkinan besar terdapat koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas. Pihak kepolisian juga kemungkinan melakukan pemantauan dan pengaturan lalu lintas secara intensif di titik-titik rawan kemacetan.
Dengan meningkatnya jumlah penerapan sistem satu arah, terlihat bahwa upaya untuk mengurai kemacetan di jalur tersebut terus dilakukan secara optimal. Hal ini menunjukkan kesiapan pihak kepolisian dalam menghadapi lonjakan arus mudik Lebaran. Diharapkan dengan langkah-langkah tersebut, arus mudik Lebaran di jalur Limbangan-Malangbong dapat berjalan lancar dan aman.
Peningkatan jumlah penerapan sistem satu arah ini menandakan tingginya volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut selama periode mudik Lebaran. Hal ini juga menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menjaga kelancaran arus lalu lintas dan keselamatan para pemudik.
Meskipun sistem satu arah telah diberlakukan, diharapkan para pemudik tetap waspada dan mematuhi peraturan lalu lintas. Persiapan yang matang sebelum perjalanan juga sangat penting untuk meminimalisir potensi kendala selama perjalanan mudik.
Dengan adanya antisipasi dan strategi yang tepat, diharapkan arus mudik Lebaran di jalur Limbangan-Malangbong dapat berjalan dengan lancar dan aman, sehingga para pemudik dapat sampai ke tujuan dengan selamat.