Sleman Optimalkan Peran Penyuluh Pertanian untuk Tingkatkan Produksi Padi
Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman mengoptimalkan peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi guna mencapai swasembada pangan dan kesejahteraan petani.
![Sleman Optimalkan Peran Penyuluh Pertanian untuk Tingkatkan Produksi Padi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000103.763-sleman-optimalkan-peran-penyuluh-pertanian-untuk-tingkatkan-produksi-padi-1.jpg)
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tengah gencar mengoptimalkan peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendongkrak produksi pertanian. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, khususnya padi.
Pentingnya Peran PPL dalam Swasembada Pangan
Menurut Plt. Kepala DP3 Sleman, Suparmono, PPL punya peran krusial dalam mencapai swasembada pangan nasional. Mereka bertindak sebagai pengumpul data, sehingga keakuratan data yang mereka kumpulkan sangat menentukan keberhasilan program peningkatan produksi pertanian. Data yang akurat sangat dibutuhkan untuk menentukan berbagai kebijakan, termasuk pembelian gabah petani.
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Kualitas Padi
Pemerintah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp6.500 per kilogram. Namun, HPP ini sangat bergantung pada kualitas gabah, yang ditentukan oleh kadar air dan kadar hampa. Di sinilah peran PPL sangat vital; mereka membimbing petani agar menghasilkan padi dengan kualitas terbaik sehingga mendapatkan HPP tertinggi.
Monitoring dan Pelaporan Data oleh PPL
DP3 Sleman secara rutin mengikuti zoom meeting dari Kementerian Pertanian. Dalam pertemuan tersebut, mereka melaporkan data Luas Tambah Tanam (LTT) dan Luas Panen (LP) padi dan jagung. Data harga gabah juga dilaporkan untuk memastikan kepatuhan terhadap HPP. Data-data ini sangat bergantung pada akurasi data yang dikumpulkan oleh PPL.
Kualitas Data dan Keterampilan PPL
Suparmono menekankan pentingnya kemampuan PPL dalam menentukan sumber data yang andal dan memahami standar data yang benar. Hal ini untuk memastikan data yang dilaporkan valid dan akurat. Kualitas data yang akurat akan menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat dalam upaya peningkatan produksi pertanian.
Contoh Hasil Uji Kualitas Padi
Hasil uji kualitas padi oleh Perum Bulog Kanwil Yogyakarta menunjukkan variasi HPP berdasarkan kadar air dan kadar hampa. Contohnya, sampel padi dengan kadar air 16,5 persen dan kadar hampa 12,23 persen memiliki HPP Rp6.075, sementara sampel lain dengan kadar air lebih tinggi memiliki HPP yang sedikit lebih tinggi, yaitu Rp6.200. Hasil ini menunjukkan pentingnya peningkatan kualitas produksi padi.
Peningkatan Keterampilan Petani
Selain mengumpulkan data, PPL juga berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan budidaya padi para petani. Tujuannya adalah agar petani mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi padi mereka. Dengan begitu, kesejahteraan petani akan meningkat dan swasembada pangan nasional dapat tercapai.