Gubernur Lampung Tekankan Pentingnya Harga Gabah Sesuai HPP untuk Kesejahteraan Petani
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, meminta para bupati untuk memastikan harga pembelian gabah petani sesuai Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah, demi kesejahteraan petani.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, telah mengeluarkan imbauan penting terkait harga pembelian gabah kepada para bupati di wilayahnya. Imbauan tersebut disampaikan pada Rabu di Bandarlampung, menekankan pentingnya menjaga harga gabah sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram. Imbauan ini muncul di tengah musim panen yang sedang berlangsung di Lampung.
Menurut Gubernur, menjaga harga gabah sesuai HPP merupakan salah satu misi pemerintah yang telah diinstruksikan oleh Presiden. Oleh karena itu, para kepala daerah, termasuk bupati, camat, hingga kepala desa, memiliki tanggung jawab untuk mengawasi dan memastikan agar harga pembelian gabah petani tidak jatuh di bawah harga yang telah ditetapkan. Hal ini juga berlaku untuk pembelian hasil panen jagung.
Langkah pengawasan harga pembelian gabah ini dinilai sangat krusial untuk meningkatkan kesejahteraan petani Lampung. Dengan harga jual yang terjamin, diharapkan produktivitas pertanian di daerah tersebut dapat meningkat secara signifikan. Gubernur juga menekankan pentingnya kerja sama seluruh pihak, dari tingkat pemerintahan daerah hingga desa, untuk memastikan pengawasan berjalan efektif.
Menjaga Kesejahteraan Petani Lampung melalui Pengawasan Harga Gabah
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung telah meluncurkan program untuk mendukung peningkatan pendapatan petani. Salah satu program tersebut adalah penyediaan pengering gabah di seluruh daerah di Lampung. Program ini bertujuan untuk membantu petani agar hasil panen gabah mereka tidak dijual dalam kondisi basah, yang harganya cenderung lebih rendah.
Dengan adanya pengering gabah, diharapkan kualitas gabah yang dijual petani akan meningkat, sehingga harga jualnya pun dapat sesuai dengan HPP yang telah ditetapkan. Hal ini juga akan mencegah kerugian bagi petani akibat penjualan gabah basah. Pemberian bantuan pengering gabah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan kesejahteraan petani.
Lebih lanjut, Gubernur juga menyinggung tentang program pengering jagung. Program ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan kualitas hasil panen dan harga jual bagi petani. Dengan demikian, kesejahteraan petani dapat terjamin, dan produktivitas pertanian di Lampung dapat terus meningkat.
Dengan adanya program pengering gabah dan jagung ini, diharapkan tidak ada lagi gabah dan jagung basah yang keluar dari desa. Semua hasil panen akan dikeringkan terlebih dahulu sehingga kualitas dan harga jualnya lebih baik.
Proyeksi Produksi Padi dan Beras Lampung
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung memproyeksikan peningkatan signifikan dalam luas panen dan produksi padi pada periode Januari hingga April 2025. Luas panen diperkirakan mencapai 251.980 hektare, meningkat 78,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, produksi padi diperkirakan mencapai 1,37 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat 71,82 persen.
Untuk tahun 2024, BPS memproyeksikan produksi padi sebesar 2,79 juta ton GKG, meningkat 1,21 persen dibandingkan tahun 2023. Produksi beras juga diproyeksikan meningkat sebesar 1,21 persen menjadi 1,60 juta ton. Proyeksi produksi beras pada sub-round I 2025 (Januari-April) mencapai 788.620 ton, meningkat 71,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Data-data ini menunjukkan potensi besar peningkatan produksi pertanian di Lampung. Namun, keberhasilan ini sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk harga jual hasil panen yang sesuai dengan HPP. Oleh karena itu, pengawasan harga pembelian gabah oleh pemerintah daerah sangatlah penting.
Dengan memastikan harga gabah sesuai HPP, pemerintah daerah dapat membantu petani mencapai kesejahteraan yang lebih baik dan mendorong peningkatan produksi pertanian di Lampung. Program pengering gabah dan jagung juga menjadi langkah strategis dalam mendukung upaya tersebut.