SMI Suntik Dana Rp735,7 Miliar untuk UGM, PDAM Bogor, dan Surabaya
PT SMI salurkan pembiayaan infrastruktur senilai Rp735,7 miliar untuk pengembangan RS UGM, peningkatan layanan air minum di Kota Bogor dan Surabaya, demi peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan akses air bersih.

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) baru-baru ini menyalurkan pembiayaan infrastruktur senilai Rp735,7 miliar kepada tiga institusi di Indonesia. Pembiayaan ini ditujukan untuk Universitas Gadah Mada (UGM), Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan Kota Bogor, dan Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya. Penandatanganan perjanjian kerja sama disaksikan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pada Kamis di Jakarta. Kolaborasi ini menandai langkah signifikan dalam pengembangan sektor pendidikan, kesehatan, dan penyediaan air bersih di Indonesia.
Kemitraan SMI dengan UGM merupakan yang pertama kalinya dengan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Pembiayaan sebesar Rp405,3 miliar akan digunakan untuk pengembangan gedung baru dan penyediaan alat kesehatan mutakhir di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas RSA UGM menjadi rumah sakit tipe A dengan penambahan tempat tidur hingga 650 unit, serta meningkatkan pelayanan bagi 40.378 pasien rawat inap dan 271.496 pasien rawat jalan. "Kami harapkan ini bisa membuka peluang kerja sama dengan PTNBH lain, untuk menguatkan sektor pendidikan dan kesehatan," ujar Sri Mulyani.
Selain sektor pendidikan, SMI juga berkomitmen meningkatkan layanan publik, khususnya akses air minum layak. Pembiayaan diberikan kepada dua perusahaan daerah air minum (PDAM) di Indonesia. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam menyediakan air minum yang layak bagi masyarakat.
Pengembangan Infrastruktur Air Bersih di Surabaya dan Bogor
Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya menerima pembiayaan Rp160 miliar untuk merehabilitasi jaringan pipa utama dan sekunder sepanjang kurang lebih 25 kilometer pada tahun 2025-2026. Proyek ini bertujuan menurunkan Non Revenue Water (NRW) atau air tidak berekening akibat pipa-pipa tua yang telah berusia 20 hingga 100 tahun. Sementara itu, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mendapatkan pembiayaan Rp170,4 miliar untuk dua proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), yaitu SPAM Cikereteg dan SPAM Bogor Barat/Ciwaringin.
Proyek SPAM ini diharapkan dapat menambah 40 ribu sambungan rumah dan meningkatkan kapasitas distribusi air bersih. SPAM Cikereteg akan meningkatkan kapasitas sebesar 200 liter per detik, sedangkan SPAM Bogor Barat sebesar 300 liter per detik. "Untuk dua PDAM, kita tahu pemerintah juga fokus dalam mendorong ketersediaan air minum layak, jadi ini tentu selaras dan pastinya harus terus didorong dan ditingkatkan," tambah Sri Mulyani.
Menteri Keuangan juga menekankan pentingnya SMI untuk terus meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan nasional dan menjaga ketahanan dalam menghadapi tantangan. SMI didorong untuk beradaptasi, berinovasi, dan berani mengambil risiko dalam pembangunan, namun tetap berpegang teguh pada prinsip Good Corporate Governance.
Transformasi SMI sebagai Lembaga Keuangan untuk Pembangunan
Direktur Utama SMI, Reynaldi Hermansjah, menyatakan bahwa penyaluran pembiayaan ini merupakan bagian dari transformasi SMI menjadi Development Finance Institution (DFI). Hal ini bertujuan agar SMI dapat berperan lebih aktif dalam mendukung pembangunan nasional. Kolaborasi dengan UGM diharapkan dapat meningkatkan kualitas akses pendidikan dan pelayanan kesehatan, menciptakan generasi muda yang cerdas dan kompetitif.
Kerja sama dengan PDAM di Bogor dan Surabaya diharapkan dapat meningkatkan akses air minum yang memadai bagi masyarakat. "Ke depan kami akan lebih aktif lagi memetakan berbagai kebutuhan masyarakat, agar layanan di berbagai sektor dapat lebih efektif dan efisien," tutup Reynaldi Hermansjah.
Pembiayaan yang diberikan SMI ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pembangunan di Indonesia, baik dalam sektor pendidikan dan kesehatan maupun akses terhadap air bersih. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.