Srikandi BUMN dan UN Women Jalin Kerja Sama: Dorong Kesetaraan Gender di Perusahaan BUMN
Srikandi BUMN dan UN Women resmi menjalin kerja sama untuk memperkuat kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di BUMN, melalui edukasi, pengembangan kebijakan, dan implementasi Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPS).

Jakarta, 19 Februari 2024 - Kementerian BUMN, Srikandi BUMN, dan UN Women bergabung dalam upaya besar memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di kantor Kementerian BUMN, Jakarta. Inisiatif ini menjawab pertanyaan apa yang dilakukan, siapa yang terlibat, di mana kegiatan berlangsung, kapan kerja sama dimulai, mengapa kerja sama penting, dan bagaimana kerja sama akan dijalankan.
Langkah kolaboratif ini merupakan bagian dari program transformasi Kementerian BUMN yang fokus pada pemberdayaan perempuan. Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, menjelaskan bahwa kerja sama dengan UN Women diharapkan dapat memberikan edukasi dan framework baru dalam pengembangan perempuan di lingkungan korporasi. Hal ini merupakan peningkatan dari intervensi sebelumnya yang lebih fokus pada pengembangan talenta individual.
Ketua Srikandi BUMN, Fikha Lutfi, menekankan pentingnya kolaborasi untuk memajukan perempuan Indonesia. Srikandi BUMN akan berperan sebagai role model dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan kolaboratif. Tujuannya adalah meningkatkan inklusivitas, inovasi, dan produktivitas di perusahaan BUMN. "Nantinya teman-teman atau perempuan-perempuan ini bisa meningkatkan inklusivitas, inovasi dan juga meningkatkan produktivitas perusahaan. Itu yang paling penting dan bagaimana kemudian perempuan dapat terus mendorong produktivitas dan kinerja dari BUMN," kata Fikha.
Kerja Sama Srikandi BUMN dan UN Women: Menuju BUMN yang Inklusif
Kemitraan strategis antara Srikandi BUMN dan UN Women menandai langkah penting dalam menciptakan lanskap bisnis yang lebih inklusif dan setara di Indonesia. Perwakilan UN Women untuk Indonesia dan Liaison ASEAN, Ulziisuren Jamsran, menyampaikan bahwa pemberdayaan perempuan akan membuka potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. UN Women berkomitmen untuk membangun kepemimpinan perempuan, mendorong inovasi, dan menciptakan kesempatan yang lebih luas bagi perempuan di BUMN.
Kerja sama ini mencakup beberapa poin penting, yaitu pengembangan dan implementasi penguatan kapasitas dalam praktik bisnis yang responsif gender di seluruh lingkungan BUMN. Kedua pihak juga akan berkolaborasi dalam penelitian untuk meninjau dan mengembangkan kebijakan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Selain itu, UN Women akan memberikan asistensi teknis kepada Srikandi BUMN dalam mengadopsi dan mengintegrasikan Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPS) ke dalam praktik dan budaya bisnis.
UN Women dan Srikandi BUMN telah menjalin kerja sama sejak 2021 melalui program WEPs (Women's Empowerment Principles). WEPs, yang diinisiasi oleh UN Women dan UN Global Compact, memberikan panduan bagi perusahaan untuk mendorong kesetaraan gender. Saat ini, 14 BUMN telah menandatangani WEPs, dan beberapa di antaranya bahkan meraih penghargaan dalam 2024 WEPs Awards atas komitmen dan inisiatif mereka dalam pemberdayaan perempuan.
Implementasi Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPS) di BUMN
Penerapan WEPS di BUMN merupakan langkah konkret dalam mewujudkan kesetaraan gender. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah perempuan di posisi kepemimpinan, tetapi juga pada menciptakan lingkungan kerja yang adil dan setara bagi semua. Hal ini meliputi kebijakan yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, kesempatan pelatihan dan pengembangan yang setara, serta penghentian segala bentuk diskriminasi.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan semakin banyak BUMN yang berkomitmen untuk menerapkan WEPS dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Hal ini akan berdampak positif tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga bagi kinerja dan keberhasilan BUMN secara keseluruhan. Peningkatan partisipasi perempuan dalam ekonomi akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Komitmen bersama ini menandai babak baru dalam upaya menciptakan kesetaraan gender di Indonesia. Kerja sama antara Srikandi BUMN dan UN Women diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk turut serta dalam mewujudkan lingkungan kerja yang setara dan memberdayakan perempuan.
Ke depannya, kolaborasi ini akan terus ditingkatkan untuk memastikan keberhasilan implementasi program-program pemberdayaan perempuan di BUMN. Dengan demikian, Indonesia dapat terus maju menuju kesetaraan gender yang lebih baik.