Stok Beras Bulog Sulsel Aman Jelang Ramadan, Gubernur Pastikan Cukup
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, memastikan stok beras Bulog aman hingga Ramadan, mencapai 184 ribu ton dan ditargetkan meningkat hingga 509 ribu ton, meskipun harga cabai rawit merah mengalami kenaikan signifikan.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, memastikan ketersediaan beras Bulog di Sulawesi Selatan aman untuk menghadapi bulan Ramadan. Hal ini disampaikan setelah beliau meninjau langsung stok beras di gudang Bulog Makassar pada Sabtu, 1 April 2024. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kecukupan pasokan pangan pokok bagi masyarakat Sulsel selama bulan suci.
Berdasarkan data yang diperoleh, stok beras di Sulawesi Selatan saat ini mencapai 184 ribu ton. Jumlah ini dinilai cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Lebih lanjut, pemerintah provinsi menargetkan peningkatan stok beras hingga mencapai 509 ribu ton dalam waktu dekat. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi potensi peningkatan permintaan selama Ramadan dan Idul Fitri.
"Kita optimistis berada dalam zona hijau. Stok beras aman, yang perlu kita perhatikan hanya beberapa komoditas tertentu seperti cabai. Namun, kita akan terus memantau perkembangan harga setiap hari," ujar Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Peninjauan Pasar dan Kenaikan Harga Cabai
Tidak hanya mengecek stok beras Bulog, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, juga melakukan kunjungan ke Pasar Terong untuk meninjau langsung harga sejumlah komoditas. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau stabilitas harga kebutuhan pokok di tengah meningkatnya permintaan selama Ramadan.
Di pasar tersebut, keduanya disambut antusias oleh masyarakat. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bahkan disambut dengan yel-yel "Wattunami!" sebagai bentuk dukungan dari warga. Hasil peninjauan pasar menunjukkan adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, terutama cabai rawit merah.
Wali Kota Munafri Arifuddin mengungkapkan bahwa harga cabai rawit merah mengalami lonjakan signifikan. "Harga cabai rawit merah mengalami lonjakan signifikan dari Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp75 ribu per kilogram dalam dua minggu terakhir," jelasnya. Pemerintah Kota Makassar akan segera mengkaji penyebab kenaikan harga tersebut.
Pemerintah akan melakukan analisa mendalam untuk mencari solusi atas kenaikan harga ini. "Seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur, kita akan mencari cara untuk mengintervensi kondisi ini. Apakah ada anomali pada distribusi atau memang suplai yang berkurang, akan kami kaji," tambah Wali Kota Munafri Arifuddin.
Langkah Antisipasi Pemerintah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk terus memantau dan mengendalikan harga kebutuhan pokok. Selain memastikan ketersediaan beras, pemerintah juga akan fokus pada komoditas lain yang mengalami kenaikan harga, seperti cabai rawit merah. Langkah-langkah intervensi pasar akan dipertimbangkan untuk menstabilkan harga dan memastikan keterjangkauan bagi masyarakat.
Pemerintah akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk distributor dan petani, untuk mencari solusi yang tepat dan efektif. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok selama Ramadan dan Idul Fitri, sehingga masyarakat dapat merayakan hari raya dengan tenang dan nyaman.
Selain itu, pemerintah juga akan meningkatkan pengawasan terhadap distribusi barang untuk mencegah praktik-praktik yang dapat memicu kenaikan harga. Transparansi informasi harga juga akan terus dijaga agar masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat dan terupdate.
Dengan langkah-langkah yang komprehensif ini, diharapkan stabilitas harga kebutuhan pokok dapat terjaga dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan baik selama bulan Ramadan.