Sukses! Papua Barat Lampaui Target Vaksinasi Polio Dosis Satu dan Dua
Realisasi vaksinasi polio dosis satu dan dua di Papua Barat melampaui target 95 persen, mencapai 100 persen untuk dosis pertama dan 96,4 persen untuk dosis kedua, meskipun masih ada tantangan edukasi kepada masyarakat.
![Sukses! Papua Barat Lampaui Target Vaksinasi Polio Dosis Satu dan Dua](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/140451.859-sukses-papua-barat-lampaui-target-vaksinasi-polio-dosis-satu-dan-dua-1.jpg)
Manokwari, 12 Desember 2024 - Provinsi Papua Barat berhasil melampaui target vaksinasi polio dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat melaporkan capaian vaksinasi nOPV2 dosis satu dan dua untuk anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari jauh melebihi target 95 persen yang ditetapkan.
Capaian Vaksinasi Polio di Papua Barat
Hendrik Marisan, pengelola Program Imunisasi Dinkes Papua Barat, mengumumkan realisasi vaksinasi yang menggembirakan. Vaksinasi dosis pertama mencapai 100 persen, dengan 85.757 anak menerima vaksin. Sementara itu, dosis kedua mencapai 96,4 persen, atau sebanyak 82.657 anak telah divaksinasi. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras tenaga medis di seluruh Papua Barat.
PIN Polio dosis satu dan dua dilaksanakan dari Mei hingga November 2024 sebagai respon terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) penularan virus polio. Kemenkes RI menambahkan empat putaran vaksinasi polio di Tanah Papua, dengan putaran ketiga dan keempat menggunakan vaksin pOPV2 sebagai bagian dari vaksinasi rutin. Dinkes Papua Barat fokus pada putaran pertama dan kedua, mengingat putaran selanjutnya menggunakan vaksin pOPV2.
Capaian per Kabupaten
Hendrik memberikan apresiasi tinggi kepada tenaga kesehatan di tujuh kabupaten di Papua Barat. Semua kabupaten berhasil melampaui target 95 persen untuk vaksinasi dosis pertama. Manokwari mencapai 96,3 persen, Manokwari Selatan 99 persen, Pegunungan Arfak 104,2 persen, Teluk Bintuni 104,6 persen, Teluk Wondama 103,1 persen, Kaimana 107,5 persen, dan Fakfak 96,1 persen. Namun, untuk dosis kedua, hanya Pegunungan Arfak yang berada di bawah target (68,5 persen), sementara enam kabupaten lainnya tetap di atas 95 persen.
Tantangan Edukasi Masyarakat
Meskipun capaian vaksinasi polio sangat memuaskan, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Hendrik menekankan pentingnya peningkatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Salah satu kendala utama adalah keengganan sebagian orang tua untuk memberikan vaksin polio suntik kepada anak mereka. Vaksin polio suntik memberikan perlindungan yang lebih luas terhadap virus polio tipe satu, dua, dan tiga, dibandingkan vaksin polio tetes yang hanya melindungi dari tipe satu dan tiga. "Rata-rata orang tua hanya mau kalau anaknya diberi vaksin polio tetes saja. Mereka tidak mau jenis suntik. Ini yang harus kami edukasi lagi supaya orang tua bisa paham," jelas Hendrik.
Kesimpulan
Keberhasilan Papua Barat dalam melampaui target vaksinasi polio dosis satu dan dua merupakan prestasi yang patut diapresiasi. Namun, upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat harus terus ditingkatkan untuk memastikan seluruh anak mendapatkan perlindungan optimal dari penyakit polio. Pentingnya pemahaman masyarakat tentang manfaat vaksin polio suntik perlu terus digencarkan untuk mencapai herd immunity dan melindungi generasi mendatang.