Vaksinasi PMK di Kota Bengkulu Tuntas 100 Persen
Kota Bengkulu berhasil menyelesaikan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi, menjadi daerah pertama di Provinsi Bengkulu yang tuntas 100 persen.

Kota Bengkulu telah menyelesaikan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi secara menyeluruh. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi, mengumumkan keberhasilan ini pada Kamis, 27 Februari 2024 di Bengkulu. Vaksinasi yang tuntas 100 persen ini menjadikan Kota Bengkulu sebagai daerah pertama di Provinsi Bengkulu yang mencapai target tersebut.
Meskipun hanya menerima 350 dosis vaksin dari total 1.500 dosis yang diajukan, seluruh vaksin telah disalurkan dan digunakan untuk hewan ternak sapi di zona hijau. Proses vaksinasi sendiri hanya memakan waktu lima hari. Kecepatan dan efisiensi penyuntikan vaksin ini patut diapresiasi mengingat tantangan logistik dan geografis yang mungkin dihadapi.
Keberhasilan ini merupakan langkah signifikan dalam upaya pencegahan dan pengendalian PMK di Kota Bengkulu. Namun, Henny Kusuma Dewi menekankan pentingnya kewaspadaan dan langkah-langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran PMK di masa mendatang.
Vaksinasi PMK: Sukses dan Tantangan di Kota Bengkulu
Meskipun vaksinasi PMK telah rampung, DKPP Kota Bengkulu tetap berkomitmen untuk mengajukan kembali usulan vaksin PMK kepada pemerintah pusat. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dan memastikan kekebalan kelompok ternak sapi di Kota Bengkulu tetap terjaga. Selain vaksin PMK, pihaknya juga berupaya mendapatkan vaksin untuk penyakit ternak lainnya, seperti Jembrana.
Pengawasan berkala terhadap hewan ternak sapi, kerbau, dan kambing, terutama yang berasal dari luar daerah, akan terus dilakukan. Langkah ini penting untuk mendeteksi dini potensi penyebaran penyakit dan mencegah masuknya penyakit dari daerah lain.
Henny menjelaskan bahwa sebelumnya, Kota Bengkulu pernah menghadapi kasus PMK pada awal tahun, dengan 16 ekor sapi terjangkit akibat pembelian sapi dari luar daerah. Namun, semua sapi tersebut kini telah dinyatakan sembuh berkat penanganan yang cepat dan tepat.
Imbauan kepada Peternak
Sebagai langkah antisipasi, DKPP Kota Bengkulu mengimbau para peternak untuk menunda pembelian sapi dari luar daerah hingga situasi lebih kondusif. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya wabah PMK kembali di Kota Bengkulu. Langkah preventif ini dinilai penting untuk menjaga kesehatan ternak dan keberlangsungan usaha peternakan di daerah tersebut.
Keberhasilan vaksinasi PMK di Kota Bengkulu menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam upaya pengendalian penyakit hewan menular. Komitmen dan kerja keras dari DKPP Kota Bengkulu, serta kerjasama dengan para peternak, menjadi kunci keberhasilan program vaksinasi ini. Namun, kewaspadaan dan langkah-langkah preventif tetap harus dijalankan untuk memastikan ternak tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
Ke depan, peningkatan pengawasan dan edukasi kepada peternak akan terus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit hewan menular, termasuk PMK. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan peternak, diharapkan Kota Bengkulu dapat mempertahankan statusnya sebagai daerah bebas PMK.