Sumut Butuh Teknologi Baru untuk Tingkatkan Produksi Perikanan
Penjabat Gubernur Sumut sebut produksi perikanan menurun drastis dan butuh alih teknologi, pengembangan SDM, serta solusi atas kendala seperti penyakit udang dan overfishing untuk meningkatkan hasil produksi.

Produksi perikanan di Sumatera Utara (Sumut) mengalami penurunan signifikan. Penjabat Gubernur Sumut, Agus Fatoni, mengungkapkan bahwa produksi tahun ini hanya mencapai 410.212,94 ton, jauh di bawah angka tahun 2023 yang mencapai 701.341,21 ton. Kondisi ini mendorong pemerintah provinsi untuk mencari solusi guna meningkatkan produksi perikanan di masa mendatang.
Salah satu kunci peningkatan produksi, menurut Agus Fatoni, adalah alih teknologi budidaya perikanan. Penerapan teknologi modern di bidang perikanan dinilai sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Selain itu, pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi fokus utama. Pembudidaya ikan di Sumut perlu diberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan agar mampu mengelola usaha perikanan secara lebih efektif.
Beberapa kendala utama yang dihadapi Sumut dalam meningkatkan produksi perikanan antara lain: tata ruang pemanfaatan Danau Toba yang belum optimal untuk budidaya; merebaknya penyakit udang Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND); tingginya harga pakan ikan; dan overfishing di wilayah pantai timur Sumut. Semua kendala ini secara langsung mempengaruhi produktivitas perikanan di daerah tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Agus Fatoni yang baru saja mengikuti Rapat Koordinasi Bidang Pangan Sumut yang dipimpin Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, telah menyampaikan beberapa dukungan yang dibutuhkan. Dukungan tersebut mencakup perbaikan infrastruktur seperti kolam dan saluran budidaya, penetapan sentra budidaya perikanan, dan perluasan pasar hasil perikanan.
Selain itu, dibutuhkan peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan, pembangunan cold storage untuk menjaga kualitas hasil laut, pengembangan kawasan konservasi yang berkelanjutan, serta pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang lebih efektif dan efisien. Semua upaya ini diharapkan mampu meningkatkan produksi perikanan Sumut secara berkelanjutan.
Intinya, peningkatan produksi perikanan di Sumut memerlukan pendekatan terintegrasi. Bukan hanya soal teknologi, tetapi juga pengelolaan sumber daya manusia, tata kelola lingkungan, dan akses pasar. Dengan dukungan pemerintah pusat dan komitmen seluruh pemangku kepentingan, diharapkan produksi perikanan di Sumut dapat kembali meningkat dan berkontribusi positif bagi perekonomian daerah.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara optimistis, dengan strategi yang tepat dan dukungan yang memadai, produksi perikanan di provinsi ini akan kembali meningkat dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Langkah-langkah yang telah direncanakan diharapkan mampu mengatasi kendala yang ada dan mendorong pertumbuhan sektor perikanan yang lebih berkelanjutan.