Tahukah Anda? Bank Sampah Digital Palangka Raya Ubah Sampah Jadi Sembako, Tingkatkan Kesadaran Lingkungan
Pemerintah Kota Palangka Raya terus memperkuat layanan Bank Sampah Digital Palangka Raya, sebuah inovasi menarik yang tak hanya kurangi sampah tapi juga bisa ditukar sembako!

Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) gencar memperkuat layanan bank sampah digital. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah sehari-hari secara efektif dan berkelanjutan.
Inovasi ini tidak hanya memudahkan warga memilah sampah, tetapi juga menawarkan nilai ekonomi signifikan. Sampah yang terkumpul bahkan dapat ditukar dengan kebutuhan pokok, seperti sembako, melalui program khusus.
Program "ubah sampah jadi sembako" ini merupakan langkah konkret Pemkot Palangka Raya dalam pengelolaan limbah. Hal ini juga menjadi bagian dari strategi DLH untuk menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di tingkat komunitas secara lebih luas.
Inovasi Bank Sampah Digital: Memudahkan dan Menguntungkan
Pelaksana Tugas Kepala DLH Kota Palangka Raya, Sugiyanto, menjelaskan bahwa bank sampah digital adalah rekayasa sosial. Tujuannya mengajak masyarakat membuang sampah dengan memilah dan mengumpulkannya secara teratur, menciptakan kebiasaan positif.
Inovasi Bank Sampah Digital Palangka Raya ini mendekatkan layanan pengelolaan sampah kepada warga. Ini juga menjadi strategi utama DLH dalam penerapan 3R di lingkungan masyarakat, sehingga lebih mudah diakses dan diterapkan.
Sebanyak 23 jenis sampah bernilai ekonomis dapat dijual melalui platform ini. Jenis-jenis sampah tersebut meliputi kardus, botol kemasan, plastik, kertas, aluminium, hingga minyak jelantah yang sering ditemukan di rumah tangga. Nilai per kilogram bervariasi dari Rp300 hingga Rp9.000, tergantung jenis sampahnya, memberikan insentif ekonomi bagi warga.
Masyarakat dapat mengakses layanan ini dengan mengunduh aplikasi Mountrash di Google Play Store secara gratis. Setelah pendaftaran, sampah bisa disetorkan dan bahkan diambil langsung dari rumah oleh petugas bank sampah, sangat memudahkan warga.
Program Tukar Sampah Jadi Sembako: Solusi Ganda
Selain bank sampah digital, DLH Kota Palangka Raya juga meluncurkan program "ubah sampah menjadi sembako". Program ini merupakan upaya pemerintah mengubah sampah menjadi bernilai ekonomi serta mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Sugiyanto menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah yang kedua kalinya dilaksanakan oleh pemerintah kota. Program ini direncanakan menjadi inisiatif berkelanjutan untuk peningkatan pengelolaan lingkungan di kota Palangka Raya di masa mendatang.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3) DLH Kota Palangka Raya, Teguh Jaya Permana, mengungkapkan bahwa Palangka Raya menghasilkan 160 ton sampah per hari. Jumlah ini mencakup sampah organik dan non-organik yang memerlukan pengelolaan serius dan terintegrasi.
Program tukar sampah jadi sembako ini menjadi bagian dari edukasi kepada masyarakat tentang manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah yang benar. Warga membawa berbagai jenis sampah seperti kertas, kardus, plastik, dan minyak jelantah, yang ditimbang dengan nilai bervariasi. Sembako yang disiapkan meliputi minyak goreng, mi instan, gula pasir, dan kebutuhan pokok lainnya, dengan nilai mulai dari Rp2.000 hingga Rp18.000 per jenis.