Tahukah Anda? BGN Dorong Dua Dapur Tangani Program Makan Bergizi Gratis di 22 Sekolah Jayawijaya
Badan Gizi Nasional (BGN) mengoptimalkan dua dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 22 sekolah di Jayawijaya. Bagaimana strategi distribusinya?

Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Papua Pegunungan secara aktif mendorong implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jayawijaya. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan gizi bagi generasi muda di wilayah tersebut. Sebanyak dua dapur utama kini bertanggung jawab dalam pengelolaan dan distribusi makanan bergizi kepada puluhan sekolah.
Ketua Kelompok SPPG-BGN Papua Pegunungan, Wahyu Adi Pratama, mengungkapkan bahwa langkah strategis ini diambil untuk menjangkau lebih banyak siswa. Program MBG ini mencakup 22 sekolah dengan ribuan siswa yang tersebar di berbagai jenjang pendidikan. Fokus utama adalah memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang memadai untuk mendukung tumbuh kembang mereka.
Implementasi program ini menjadi krusial mengingat pentingnya gizi dalam menunjang kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak. Dengan dukungan dua dapur sentral, diharapkan distribusi makanan bergizi dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini.
Optimalisasi Dua Dapur untuk Ribuan Siswa
Saat ini, SPPG-BGN Papua Pegunungan telah mengoperasikan dua dapur khusus untuk pengelolaan program Makan Bergizi Gratis. Kedua dapur ini memiliki kapasitas layanan yang signifikan, menjangkau ribuan siswa di Kabupaten Jayawijaya. Dapur pertama bertanggung jawab atas 12 sekolah dengan total 2.286 siswa yang mendapatkan manfaat dari program ini.
Sementara itu, dapur kedua juga mengelola 12 sekolah, namun dengan jumlah siswa yang lebih besar, mencapai 3.995 orang. Total keseluruhan siswa yang dilayani oleh kedua dapur ini mencapai 6.281 orang. Angka ini menunjukkan skala besar dari upaya pemenuhan gizi yang sedang dijalankan oleh BGN di wilayah tersebut.
Pembagian tugas antara dua dapur ini dirancang untuk memastikan efisiensi dalam produksi dan distribusi makanan. Setiap dapur dilengkapi dengan fasilitas dan personel yang memadai untuk memenuhi standar gizi yang ditetapkan. Program Makan Bergizi Gratis ini menjadi tulang punggung dalam mendukung kesehatan dan potensi akademik siswa.
Jadwal dan Sebaran Distribusi Makan Bergizi Gratis
Distribusi Makan Bergizi Gratis dari dapur pertama terbagi dalam dua sesi waktu utama. Sesi pertama dilaksanakan pada pukul 08.00 WIT, melayani delapan sekolah. Sekolah-sekolah tersebut meliputi TK Filadelfia (38 siswa), TK Ceria Terpadu (80 siswa), TK Kartika Kodim (25 siswa), TK Kemala Bhayangkari (45 siswa), TK Betlehem (50 siswa), SD Effata (180 siswa), SD Kulitarek (182 siswa), dan SD Negeri 1 (490 siswa).
Sesi kedua distribusi dari dapur pertama dilakukan pada pukul 10.00 WIT, menjangkau empat sekolah. Sekolah-sekolah ini adalah SMP Negeri 2 (700 siswa), SMP PGRI Wamena (75 siswa), SMA PGRI (220 siswa), dan SMA Unggulan Lapago (201 siswa). Pengaturan jadwal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas belajar mengajar di masing-masing sekolah.
Dapur kedua memiliki jadwal distribusi yang lebih fleksibel, berlangsung antara pukul 07.00 WIT hingga 10.00 WIT. Sekolah yang dilayani oleh dapur kedua meliputi TK AR-Rahman (55 siswa), MI Ar Rahman (170 siswa), SMP YPK Betlehem Wamena (450 siswa), SMP Nurul Haq Yapis Wamena (350 siswa), SMAS YPK Betlehem (200 siswa), SMAN 1 Wamena (1.100 siswa), SD Athahiriya Yapis Wamena (540 siswa), SD Tri Esa Unggul (150 siswa), dan SMPN 1 Wamena (980 siswa). Terdapat pula beberapa sekolah seperti PAUD/TK Mitra Misi Baptis, SMKS Yapis Sidratul Munathaha Bisnis Manajemen Wamena, dan SMKS Yapis Ar Djumati Bakti Kesehatan Wamena yang tercatat menolak atau memiliki nol siswa dalam program ini.
Harapan Masa Depan Melalui Gizi Unggul
Wahyu Adi Pratama menyampaikan harapan besar terhadap keberlanjutan dan manfaat program Makan Bergizi Gratis ini. Ia menekankan pentingnya asupan gizi yang optimal bagi perkembangan anak-anak di Jayawijaya. Program ini tidak hanya sekadar memberikan makanan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.
Diharapkan, anak-anak mulai dari jenjang TK-PAUD hingga SMA/SMK dapat merasakan manfaat signifikan dari pemberian MBG. Asupan gizi yang baik sangat krusial untuk mendukung pertumbuhan fisik, kognitif, dan emosional mereka. Ini akan berdampak positif pada prestasi akademik dan kesehatan secara keseluruhan.
Program ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan generasi muda yang unggul dan berdaya saing. Dengan gizi yang tercukupi, anak-anak diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Upaya BGN ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan cita-cita tersebut.