Tahukah Anda? Cakupan Ruang Terbuka Hijau Makassar Baru 12,42 Persen, Pemkot Gencarkan Revitalisasi Taman
Pemerintah Kota Makassar serius tingkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang baru mencapai 12,42% dari target ideal, dengan berbagai strategi seperti revitalisasi taman dan kolaborasi swasta.

Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tengah gencar berupaya meningkatkan cakupan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Upaya ini dilakukan melalui berbagai program strategis. Revitalisasi taman tematik menjadi salah satu fokus utama dalam rencana ini.
Selain itu, pemanfaatan lahan kosong dan penanaman pohon secara masif juga menjadi bagian integral dari inisiatif ini. Pelibatan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) turut digalakkan. Langkah ini diambil untuk mencapai target ideal RTH di kota tersebut.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah rendahnya persentase RTH. Data terbaru tahun 2024 menunjukkan bahwa cakupan RTH di Makassar baru mencapai 12,42 persen. Angka ini masih jauh dari target ideal 30 persen yang ditetapkan.
Tantangan dan Target Ruang Terbuka Hijau Makassar
Kota Makassar menghadapi tantangan signifikan dalam mencapai target ideal Ruang Terbuka Hijau (RTH). Berdasarkan data terkini tahun 2024, persentase RTH di kota ini masih berada di angka 12,42 persen. Angka ini jauh di bawah target nasional sebesar 30 persen dari luas wilayah kota.
Target 30 persen RTH tersebut terbagi menjadi dua komponen utama. Sebanyak 20 persen RTH diharapkan dikelola oleh pemerintah kota. Sementara itu, 10 persen sisanya akan dikelola oleh masyarakat.
Munafri Arifuddin, Wali Kota Makassar, menegaskan pentingnya peningkatan RTH ini. Ia menyebutkan bahwa ketersediaan RTH yang memadai sangat krusial. Hal ini tidak hanya untuk kualitas lingkungan, tetapi juga untuk kesejahteraan warga.
Strategi Pemkot dalam Peningkatan RTH dan Pembangunan Berkelanjutan
Untuk mengatasi defisit RTH, Pemerintah Kota Makassar telah merancang sejumlah strategi komprehensif. Revitalisasi taman tematik menjadi salah satu program unggulan. Program ini bertujuan mengubah lahan kosong atau taman yang kurang terawat menjadi area hijau yang fungsional dan estetis.
Selain revitalisasi, Pemkot juga aktif dalam penanaman pohon di berbagai lokasi. Kolaborasi dengan sektor swasta melalui program CSR menjadi kunci. Ini mempercepat upaya peningkatan Ruang Terbuka Hijau Makassar.
Wali Kota Munafri Arifuddin juga menyoroti pembangunan berkelanjutan Kota Makassar dalam konteks yang lebih luas. Dalam sebuah konferensi internasional, ia membahas tantangan seperti krisis iklim dan ketimpangan sosial-digital. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk dampak nyata.
Konferensi Internasional Dukung Visi Makassar Hijau
Visi peningkatan Ruang Terbuka Hijau Makassar juga diperkuat melalui forum-forum internasional. Konferensi internasional bertajuk “The 16th International Academic Consortium for Sustainable Cities (IACSC) Conference” menjadi platform penting. Acara ini diselenggarakan di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.
Wali Kota Munafri Arifuddin menjadi salah satu pembicara utama dalam konferensi tersebut. Ia berbagi pengalaman dan strategi Pemkot Makassar dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Diskusi melibatkan berbagai pakar dari dalam dan luar negeri.
Pembicara lain yang hadir meliputi Prof. Sumbangan Baja (Sekretaris Unhas), Dr. Le Than Hoa (Vietnam National University), Dr. Eng. Irwan Ridwan Rahim (Unhas), Prof. Sukri Palutturi (Unhas), serta Dr. Fernando B. Garcia JR (University of The Philippines). Pertemuan ini menunjukkan komitmen Makassar terhadap isu lingkungan global.