Tahukah Anda? Jakarta Targetkan Penanaman Mangrove 1 KM Setiap Tahun Demi Lingkungan Pesisir Hijau
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan penanaman mangrove sepanjang satu kilometer setiap tahun. Upaya penanaman mangrove Jakarta ini bertujuan mewujudkan lingkungan pesisir hijau dan berkelanjutan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk melestarikan lingkungan pesisir. Mereka menargetkan penanaman bibit mangrove sepanjang satu kilometer setiap tahun. Inisiatif ini bertujuan menciptakan lingkungan hijau di sepanjang pantai utara Jakarta.
Target ambisius ini diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta, Rudy Syahrul. Komitmen ini sejalan dengan upaya menjaga ekosistem pesisir yang berkelanjutan. Penanaman ini dilakukan untuk mendukung kelestarian alam.
Pada Sabtu sebelumnya, sekitar 10 ribu bibit mangrove telah ditanam di empat lokasi berbeda. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Mangrove Sedunia 2025. Upaya ini juga untuk memulihkan ekosistem pesisir.
Komitmen Jakarta untuk Lingkungan Pesisir Berkelanjutan
Rudy Syahrul menegaskan bahwa penanaman mangrove minimal satu kilometer per tahun adalah target utama. Harapannya, target ini dapat tercapai secara konsisten. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga lingkungan.
Staf Khusus Gubernur Jakarta, Nirwono Yoga, menambahkan bahwa Gubernur Pramono Anung sangat berkomitmen. Komitmen ini fokus pada pembangunan lingkungan yang berkelanjutan. Salah satu wujudnya adalah penetapan ruang terbuka hijau perkotaan.
Yoga juga mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif. Masyarakat umum, entitas swasta, dan komunitas mangrove diharapkan terlibat. Keterlibatan ini tidak hanya pada Hari Mangrove, tetapi sepanjang tahun.
Semakin banyak penanaman yang dilakukan, semakin baik dampaknya bagi lingkungan. Inisiatif penanaman mangrove Jakarta ini diharapkan menjadi gerakan kolektif. Tujuannya adalah untuk masa depan pesisir yang lebih hijau.
Peran Vital Mangrove dan Ancaman Globalnya
Mangrove merupakan ekosistem unik yang berada di antara daratan dan lautan. Ekosistem ini mendukung keanekaragaman hayati yang kaya. Mangrove juga melindungi komunitas pesisir dari berbagai ancaman.
Selain itu, mangrove meningkatkan ketahanan pangan dan berfungsi sebagai pertahanan alami. Mereka melindungi dari badai dan erosi pantai. Tanah mangrove juga merupakan penyerap karbon yang kuat.
Namun, ekosistem mangrove menghadapi ancaman serius secara global. Kehilangan mangrove terjadi tiga hingga lima kali lebih cepat dibandingkan hutan secara keseluruhan. Hal ini menimbulkan dampak ekologis dan sosial-ekonomi yang parah.
Diperkirakan, tutupan mangrove global telah berkurang separuhnya dalam 40 tahun terakhir. Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menyatakan bahwa lebih dari tiga perempat mangrove dunia terancam. Organisme akuatik dan terestrial yang bergantung padanya juga terancam.
Oleh karena itu, UNESCO bertindak untuk melindungi mangrove dan ekosistem karbon biru lainnya. Ini dilakukan melalui jaringan Cagar Biosfer, Geopark Global, dan situs Warisan Dunia alam mereka. Upaya ini sangat krusial untuk kelangsungan hidup ekosistem vital ini.