Tahukah Anda? Labuan Bajo Segera Miliki Kantor P4MI, Mudahkan Calon PMI di NTT
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menyambut baik rencana pembentukan Kantor P4MI di Labuan Bajo. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah calon PMI di NTT. Simak selengkapnya!

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menyambut positif rencana pendirian Kantor Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Inisiatif ini dinilai strategis untuk meningkatkan aksesibilitas dan perlindungan bagi calon pekerja migran Indonesia (PMI) di wilayah tersebut. Kehadiran Kantor P4MI diharapkan dapat menjadi solusi konkret bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri.
Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, menjelaskan bahwa keberadaan Kantor P4MI akan mempermudah calon PMI dalam memperoleh informasi, konsultasi, serta bantuan terkait penempatan dan perlindungan. Selama ini, pelayanan serupa hanya tersedia di Kantor P2MI Kabupaten Sikka, Pulau Flores, sehingga warga Labuan Bajo harus menempuh perjalanan jauh. Hal ini tentu menjadi kendala bagi banyak calon pekerja migran.
Usulan pembentukan Kantor P4MI di Labuan Bajo telah disampaikan langsung kepada Menteri P2MI pada 11 Maret 2025, menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung program ini. Labuan Bajo dianggap lokasi yang sangat strategis karena telah memiliki kantor imigrasi dan penerbangan internasional langsung ke Singapura serta Malaysia, mendukung mobilitas pekerja migran.
Optimalisasi Pelayanan Pekerja Migran di Labuan Bajo
Pembentukan Kantor P4MI di Labuan Bajo merupakan langkah progresif dalam memastikan perlindungan dan kemudahan bagi calon pekerja migran. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menegaskan bahwa Kantor P4MI ini akan membantu memenuhi segala kebutuhan dan melindungi masyarakat yang berencana bekerja di luar negeri. Ini akan mengurangi beban calon PMI yang sebelumnya harus bepergian jauh ke Kupang atau Sikka untuk mengurus berbagai keperluan.
Kehadiran Kantor P4MI di Labuan Bajo akan menyediakan layanan komprehensif, mulai dari pendaftaran, verifikasi dokumen, hingga pembekalan dan pendampingan. Dengan demikian, proses keberangkatan PMI menjadi lebih terstruktur dan aman, meminimalkan risiko penipuan atau eksploitasi. Pemerintah daerah dan pusat berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung mobilitas pekerja migran secara legal dan aman.
Selain Kantor P4MI, Kementerian P2MI juga mendorong pembentukan Migrant Center di Manggarai Barat. Migrant Center ini dirancang sebagai layanan terpadu yang menyediakan informasi komprehensif dan akurat mengenai prosedur serta peluang kerja di luar negeri. Fasilitas ini akan menjadi pusat informasi satu pintu, memastikan calon PMI mendapatkan data yang valid sebelum mengambil keputusan penting dalam karier mereka.
Sinergi Pemerintah untuk Perlindungan PMI
Sinergi antara Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan Kementerian P2MI menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi warga negara yang memilih jalur migrasi kerja. Wakil Bupati Yulianus Weng menekankan bahwa kemudahan akses pelayanan adalah kunci untuk memastikan calon PMI terlindungi dari praktik ilegal dan penipuan. Dengan adanya fasilitas di tingkat lokal, pengawasan terhadap proses penempatan PMI dapat dilakukan lebih efektif.
Menteri Abdul Kadir Karding menambahkan bahwa pembangunan Kantor P4MI dan Migrant Center adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memastikan setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses informasi dan perlindungan. Harapannya, tidak ada lagi warga yang kesulitan mengurus dokumen atau mendapatkan informasi valid terkait pekerjaan di luar negeri.
Inisiatif ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya jalur resmi dalam bekerja di luar negeri. Edukasi mengenai hak dan kewajiban PMI akan menjadi salah satu fokus utama, memastikan mereka siap menghadapi tantangan di negara tujuan. Dengan demikian, Labuan Bajo tidak hanya menjadi destinasi pariwisata, tetapi juga pusat layanan penting bagi pekerja migran Indonesia.