Tahukah Anda? Prabowo Arahkan Anggaran 2026 untuk Biayai Program Prioritas, Ini Detailnya!
Presiden Prabowo Subianto mengarahkan fokus Anggaran 2026 untuk membiayai program-program prioritas pemerintah. Simak rinciannya di sini!

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memberikan arahan penting terkait penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026. Arahan ini menekankan fokus pada pembiayaan program-program prioritas pemerintah. Langkah ini diambil guna memastikan efektivitas anggaran dalam mendukung visi pembangunan nasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan arahan tersebut setelah bertemu Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (22/7). Pertemuan ini merupakan bagian dari finalisasi nota keuangan dan RAPBN yang dijadwalkan akan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 15 Agustus 2025. Presiden menegaskan pentingnya menjaga disiplin fiskal yang ketat.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa belanja negara harus difokuskan pada program-program esensial yang memiliki dampak luas bagi masyarakat. Selain itu, defisit anggaran juga harus dijaga pada level yang sehat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong reformasi regulasi guna menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.
Fokus pada Program Prioritas Nasional
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa sejumlah program unggulan menjadi inti pembahasan dengan Presiden Prabowo. Program-program ini dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat luas. Prioritas ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Beberapa program utama yang akan dibiayai melalui Anggaran 2026 meliputi inisiatif Makan Bergizi Gratis, program Sekolah Rakyat, serta pengembangan Koperasi Desa Merah Putih. Selain itu, program Cek Kesehatan Gratis juga menjadi perhatian. Ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kesehatan dan pendidikan.
Pemerintah juga berencana untuk memperbaiki fasilitas sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia. Pembangunan infrastruktur dan penguatan ketahanan pangan juga masuk dalam daftar prioritas. Anggaran 2026 akan dialokasikan secara strategis untuk mendukung sektor-sektor vital ini.
Penguatan belanja juga akan diarahkan pada sektor-sektor strategis lainnya, seperti pendidikan dasar dan menengah. Digitalisasi sekolah serta pengembangan riset dan inovasi juga akan mendapatkan alokasi dana. Langkah ini diharapkan dapat mendorong kemajuan bangsa di berbagai bidang.
Disiplin Fiskal dan Reformasi Regulasi
Presiden Prabowo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sepakat untuk menjaga defisit anggaran dalam batas yang sehat, maksimal tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pembatasan defisit ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi. Hal ini juga bertujuan untuk mempertahankan kepercayaan pasar terhadap kondisi fiskal Indonesia.
Disiplin fiskal yang ketat diharapkan dapat memberi dukungan optimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, Presiden Prabowo juga mengingatkan bahwa APBN tidak boleh menjadi satu-satunya penopang pertumbuhan ekonomi. Sektor swasta dan investasi diharapkan dapat berperan lebih besar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Menkeu Sri Mulyani mendorong penguatan reformasi regulasi. Reformasi ini bertujuan untuk mempermudah proses investasi dan perdagangan di Indonesia. Lingkungan bisnis yang lebih ramah diharapkan dapat menarik lebih banyak modal.
Peran lembaga seperti Danantara dalam tata kelola aset negara juga akan diperluas. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih efisien dan kompetitif. Publik diminta menantikan pidato kenegaraan Presiden pada 15 Agustus mendatang untuk detail lebih lanjut mengenai kebijakan fiskal 2026.