Tak Gentar Tarif AS 19%, Ekspor KEK RI Tetap Moncer! Prabowo Perintahkan Optimalisasi KEK untuk Genjot Ekonomi Nasional
Presiden Prabowo Subianto perintahkan optimalisasi KEK di seluruh Indonesia. Terungkap, ekspor dari KEK ke AS tetap moncer meski dihantam tarif 19%. Apa rahasianya?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan kemajuan signifikan optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia kepada Presiden Prabowo Subianto. Laporan ini disampaikan dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan pada Selasa, 22 Juli. Fokus utama pembahasan adalah peran KEK dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa produk-produk dari KEK Indonesia berhasil diekspor ke Amerika Serikat. Capaian ini menarik perhatian, mengingat ekspor tersebut tetap berjalan lancar meskipun dikenai tarif sebesar 19 persen oleh kebijakan terbaru Presiden AS Donald Trump. Fenomena ini menunjukkan daya saing produk KEK Indonesia di pasar global.
Presiden Prabowo Subianto secara tegas memerintahkan jajaran menterinya untuk terus mengoptimalkan KEK. Arahan ini bertujuan untuk menggenjot investasi, meningkatkan ekspor, dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru di berbagai daerah. Optimalisasi KEK diharapkan menjadi motor penggerak pemerataan pembangunan ekonomi.
Capaian Gemilang Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja di KEK
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, memaparkan data impresif terkait kinerja KEK. Ia melaporkan bahwa realisasi investasi di KEK pada periode Januari hingga Desember 2024 telah melampaui target yang ditetapkan. Angka investasi mencapai Rp90,1 triliun, jauh di atas target Rp78,1 triliun.
Selain investasi, capaian penyerapan tenaga kerja di KEK juga menunjukkan hasil yang sangat positif. Sepanjang tahun 2024, KEK berhasil menyerap 47.747 tenaga kerja, melampaui target awal sebesar 38.953 orang. Ini mengindikasikan kontribusi signifikan KEK dalam mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Rosan juga menambahkan bahwa jumlah pelaku usaha baru yang masuk ke KEK selama tahun 2024 mencapai 72 entitas. Secara kumulatif, sejak KEK pertama kali beroperasi pada tahun 2012 hingga 2024, total investasi yang terkumpul mencapai Rp263,4 triliun. Angka ini didukung oleh 403 pelaku usaha yang telah menciptakan 160.874 lapangan kerja.
Capaian positif ini menegaskan efektivitas KEK sebagai instrumen strategis pemerintah. KEK terbukti mampu menarik investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi regional, dan menciptakan lapangan kerja. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
Strategi Pemerintah dalam Optimalisasi KEK
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan lebih lanjut mengenai arahan Presiden Prabowo terkait KEK. Presiden menekankan pentingnya optimalisasi kinerja investasi dari KEK sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi. Instruksi ini menjadi prioritas bagi jajaran menteri yang hadir dalam rapat terbatas tersebut.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo ini dihadiri oleh sejumlah menteri kunci di bidang perekonomian. Mereka termasuk Menko Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pengembangan KEK.
Optimalisasi KEK tidak hanya berfokus pada peningkatan investasi, tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja yang masif. Pemerintah berupaya menjadikan KEK sebagai pusat pertumbuhan baru yang dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal. Ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.
Dengan sinergi antar kementerian dan dukungan penuh dari Presiden, diharapkan KEK dapat terus menunjukkan performa terbaiknya. Kebijakan ini diharapkan mampu menarik lebih banyak investor, baik domestik maupun asing, untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini akan memperkuat posisi ekonomi Indonesia di kancah global.