Tamansiswa Yogyakarta: Calon Lokasi Sekolah Rakyat, Tinjauan Mensos dan Wali Kota
Menteri Sosial meninjau kesiapan Tamansiswa Yogyakarta sebagai lokasi Sekolah Rakyat, program pendidikan gratis Presiden Prabowo untuk siswa miskin ekstrem, dengan dukungan Wali Kota Yogyakarta.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, didampingi Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, meninjau kesiapan kompleks sekolah Tamansiswa di Yogyakarta pada Sabtu, 3 Mei 2024. Peninjauan ini bertujuan untuk menilai kesiapan aset dan fasilitas sekolah sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat, program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan siswa dari keluarga miskin ekstrem dan miskin. Peninjauan dilakukan di SMA Taman Madya IP Tamansiswa. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari tawaran Wali Kota Yogyakarta untuk menjadikan Tamansiswa sebagai lokasi awal program Sekolah Rakyat.
Setelah peninjauan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan melakukan survei untuk menilai kelayakan kompleks bangunan tersebut. "Oleh Pak Wali Kota Yogya saya diajak untuk melihat asetnya Tamansiswa yang ditawarkan untuk menjadi bagian dimulainya penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Kota Yogyakarta," jelas Mensos Saifullah Yusuf. Kelayakan bangunan akan menentukan langkah selanjutnya, yaitu perencanaan anggaran. "Surat penunjukan titik dari kami, kemudian Kementerian PU akan menilai. Hasil surveinya dibahas dalam tim, jika dinyatakan layak, maka akan naik untuk menghitung rencana anggaran biaya (RAB)-nya," tambah Mensos yang akrab disapa Gus Ipul.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai program pendidikan yang mengintegrasikan pendidikan formal dengan penguatan karakter. Sistem berasrama 24 jam diterapkan untuk siswa dari jenjang SD hingga SMA. "Tidak ada tes akademik. Yang ada hanya tes kesehatan dan administrasi. Setelah itu ada pemetaan kemampuan. Karena latar belakang siswanya berbeda-beda, mau disetarakan dulu, setelah itu, nanti baru proses pembelajarannya dimulai," terang Gus Ipul mengenai proses penerimaan siswa.
Kesiapan Sekolah Rakyat dan Fasilitas Tamansiswa
Saat ini, terdapat 53 lokasi yang telah ditindaklanjuti untuk renovasi, sementara 80 lokasi lainnya masih dalam tahap survei. Jika mencapai 100 lokasi, Sekolah Rakyat dapat menampung lebih dari 10.000 siswa pada tahun ajaran 2025/2026. "Kami terus terang belum berani untuk menyampaikan angka pastinya. Karena ini memerlukan waktu dan sesuai dengan sarana prasarana yang kita miliki," ujar Gus Ipul. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) juga tengah merekrut guru dan kepala sekolah untuk program ini. "Saya mendapatkan kabar, sudah ada 500 lebih kepala sekolah yang memang dari data yang dimiliki Kemendikdasmen layak untuk menjadi kepala sekolah di lingkungan Sekolah Rakyat," tambahnya.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menilai Tamansiswa sangat cocok menjadi lokasi awal Sekolah Rakyat karena nilai historis dan fasilitas yang memadai. "Cikal bakal Sekolah Rakyat kalau di Yogyakarta adalah Tamansiswa. Kebetulan yang diperkuat dalam pendidikan di sini adalah kecerdasan intelektual dan keterampilannya, juga karakternya," katanya. Kompleks Tamansiswa memiliki lahan seluas lebih dari 5 hektare, memenuhi syarat minimal untuk Sekolah Rakyat. "Memang luasannya belum detail, angkanya belum kita hitung, tetapi kalau cuma 5 hektare ada. Itu baru yang dimiliki oleh SMA, SMK, SMP, dan SD. Belum yang dimiliki oleh perguruan tingginya," jelasnya.
Hasto berharap program Sekolah Rakyat di Tamansiswa dapat segera terwujud untuk memberikan akses pendidikan gratis kepada warga miskin ekstrem di Kota Yogyakarta. Ia bahkan berharap peluncuran program oleh Presiden Prabowo Subianto dapat dilakukan di Tamansiswa. "Barangkali kalau Pak Prabowo mau launching (Sekolah Rakyat), Tamansiswa sudah siap karena gurunya sudah ada 100 lebih, meja kursi ada. Kalau diakreditasi Insyaallah memenuhi syarat karena semua ruangan-ruangan ada, terpenuhi," tutur Hasto Wardoyo. Ia menekankan banyaknya siswa dari keluarga miskin di Kota Yogyakarta yang membutuhkan akses pendidikan gratis, terutama di jenjang SD, SMP, dan SMA.
Kesimpulan: Peninjauan Mensos dan Wali Kota Yogyakarta terhadap Tamansiswa menandai langkah penting dalam merealisasikan program Sekolah Rakyat. Kesiapan fasilitas dan dukungan dari pemerintah daerah menunjukkan potensi besar Tamansiswa untuk menjadi lokasi awal program pendidikan inklusif ini.