Mensos Kaji Usulan Taman Siswa Jadi Lokasi Sekolah Rakyat: Sekolah Canggih dengan Fasilitas Lengkap
Menteri Sosial (Mensos) sedang mengkaji usulan penggunaan Taman Siswa sebagai lokasi Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan berbasis asrama dengan teknologi digital dan fasilitas lengkap untuk anak dari keluarga miskin.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf tengah mempertimbangkan usulan penggunaan Taman Siswa di Yogyakarta sebagai lokasi Sekolah Rakyat. Usulan ini disampaikan oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, pada Jumat pekan lalu. Kajian ini dilakukan untuk menentukan kesesuaian Taman Siswa dengan visi Sekolah Rakyat yang akan dimulai pada tahun 2025. Tujuan utama Sekolah Rakyat adalah memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah Rakyat direncanakan akan menerapkan sistem asrama untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Mensos Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa tim Sekolah Rakyat akan mengevaluasi semua usulan dari berbagai daerah, termasuk usulan penggunaan Taman Siswa. Evaluasi ini akan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk memastikan kesiapan infrastruktur. Proses pengambilan keputusan akan dilakukan melalui musyawarah untuk mencapai kesepakatan terbaik.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah modern dengan fasilitas lengkap dan teknologi canggih. Konsep asrama dipilih untuk memberikan lingkungan belajar yang lebih terkontrol dan mendukung perkembangan anak. Program ini diharapkan dapat memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi anak-anak kurang mampu.
Sekolah Rakyat: Konsep Modern dan Fasilitas Lengkap
Sekolah Rakyat yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2025 ini memiliki visi yang ambisius. Bukan hanya sekedar ruang kelas, Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan asrama untuk guru dan siswa, lapangan bola, dan teknologi digital terkini. "Nanti gak pakai papan tulis manual, papan tulisnya semua digital," ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Penerimaan siswa akan diprioritaskan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Setiap Sekolah Rakyat direncanakan akan menampung 1.000 siswa dari jenjang SD hingga SMA. Dengan konsep asrama, diharapkan lingkungan belajar akan lebih kondusif dan mendukung proses pembelajaran.
Selain itu, matrikulasi dan orientasi bagi siswa baru akan diperkuat dan diperpanjang untuk membantu adaptasi mereka di lingkungan baru. Hal ini menunjukkan komitmen untuk memberikan dukungan penuh bagi keberhasilan pendidikan siswa.
Usulan Taman Siswa Yogyakarta
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengusulkan Taman Siswa sebagai lokasi Sekolah Rakyat di Yogyakarta. Beliau meyakini bahwa sarana dan prasarana Taman Siswa sudah siap digunakan untuk program ini. "Kalau di Yogyakarta itu, salah satu sekolah yang muridnya hampir habis itu Taman Siswa, tapi kan Taman Siswa itu Sekolah Rakyat juga sejarahnya," kata Hasto Wardoyo.
Usulan ini didasarkan pada sejarah Taman Siswa sebagai lembaga pendidikan yang telah lama berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Penggunaan Taman Siswa diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan sinergi yang positif bagi program Sekolah Rakyat.
Namun, keputusan akhir mengenai penggunaan Taman Siswa sebagai lokasi Sekolah Rakyat masih menunggu hasil kajian dari tim yang dibentuk oleh Mensos. Kajian ini akan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kesesuaian infrastruktur dan kebutuhan program Sekolah Rakyat.
Semua usulan dari daerah, termasuk usulan dari Yogyakarta, akan dikaji secara menyeluruh untuk memastikan terwujudnya Sekolah Rakyat yang berkualitas dan mampu memberikan dampak positif bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Kesimpulan
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif penting untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Penggunaan teknologi digital dan konsep asrama diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan modern. Kajian usulan dari berbagai daerah, termasuk Taman Siswa, akan menentukan lokasi dan implementasi program ini secara optimal.